Segera Pensiun, Begini Perjalanan Karir Budi Waseso
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 1 Maret 2018 08:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso segera pensiun. Jabatan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang disandang lelaki 58 tahun pada pertengahan Februari lalu itu akan tanggal .
Budi Waseso menjabat Kepala BNN sejak 8 September 2015 pada era kepemimpinan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti. Dia dilantik menjadi Kepala BNN menggantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar yang telah menakhodai lembaga anti-narkotika itu sejak 2012.
Budi bertukar posisi dengan Anang. Anang menempati posisi yang sebelumnya diisi oleh Budi, yakni Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Baca:
Jokowi Akan Melantik Kepala BNN Pengganti Budi Waseso Hari Ini ...
Jokowi Akan Putuskan Pengganti Kepala BNN Budi Waseso Hari ini
Budi, sang jenderal bintang tiga, mengawali karirnya setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada 1984. Menantu bekas Deputi Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Pamudji itu pernah menjabat Kepala Kepolisian Resor Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kepala Kepolisian Resor Kota Palangkaraya 2004, dan Kaden Opsnal II Puspaminal Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2007 dengan pangkat Komisaris Besar. Setahun setelahnya, Budi pindah posisi menjadi Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Karirnya bersinar, Budi ditarik ke Markas Besar Polri pada 2009. Di Mabes, dia menjabat Kepala Bidang Litpers Pusprovos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, sebelum menjabat Kepala Pusat Pembinaan Internal Polri dengan pangkat brigadir jenderal pada 2010 hingga 2012.
Pada April 2010, Budi Waseso mencegat Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Susno Duadji saat hendak terbang ke Singapura di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Susno saat itu dinilai melanggar aturan karena pergi tanpa izin dari pimpinan Polri.
Baca juga: Budi Waseso Tak Menyangka Muncul Dukungan ...
Budi Waseso juga pernah memulangkan anggota Brimob Polda Gorontalo, Norman Kamaru, karena tampil di stasiun televisi tanpa izin atasan pada Juli 2011. Saat itu Norman Kamaru sangat digandrungi masyarakat setelah video aksinya berjoget dan menirukan lagu India beredar di YouTube.
Juli 2012, Budi Waseso diangkat menjadi Kepala Polda Gorontalo menggantikan Brigadir Jenderal Irawan Dahlan. Setahun dua bulan menjabat Kapolda Gorontalo, Budi Waseso dimutasi ke Mabes Polri. September 2013, ia naik pangkat menjadi inspektur jenderal dan menjabat widyaiswara utama.
Pada 20 Januari 2015, Budi Waseso resmi menjabat Kepala Bareskrim menggantikan Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Saat itu, acara serah-terima jabatan berlangsung tertutup bagi media. Berselang beberapa bulan setelah dilantik menjadi Kepala Bareskrim, Budi dipindahkan menjadi Kepala BNN pada pertengahan 2015 hingga masa pensiunnya.
Baca:
Pensiun dari BNN, Alasan Budi Waseso Ingin Jadi Satpam Diskotek
Menjelang Pensiun, Budi Waseso Pamit kepada Menteri Sri Mulyani
Budi sempat melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut adanya pengkhianat di lingkup internal Polri saat Komisi Pemberantasan Korupsi menjadikan calon Kepala Polri pada saat itu, Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Selepas gonjang-ganjing itu, Budi Waseso pun pernah menjadi salah satu calon Kapolri untuk menggantikan Budi Gunawan yang batal dilantik Presiden Joko Widodo.
MBM Tempo | BNN