Laporan Palsu, Pengusutan Laporan Teror Kiai Ploso Dihentikan
Reporter
Hari Tri Wasono (Kontributor)
Editor
Endri Kurniawati
Rabu, 28 Februari 2018 16:26 WIB
TEMPO.CO, Kediri - Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Anthon Haryadi mengatakan kasus teror yang dilaporkan terjadi di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri hanyalah karangan belaka. Saksi pelapor peristiwa itu mengaku mengarang cerita soal ancaman terhadap kiai di pondok itu. “Saksi pelapor sudah mengakui mengarang cerita itu,” kata Anthon kepada Tempo, Rabu 28 Februari 2018.
Kasus ini bermula dari laporan Riyantono, tamu pondok yang mengaku diserang tiga orang tak dikenal di depan pondok, Senin, 19 Februari 2018. Kepada polisi Riyantono mengatakan ia didekati seorang pria yang mengacungkan pisau. Lelaki itu meminta Riyantono menunjukkan kediaman pengasuh pondok pesantren.
Baca:
Kodam III Bantah Babinsa Terlibat Hoax Serangan ke Tokoh Agama
Pondok Pesantren Mulai Bersuara Soal Serangan ke Tokoh Agama ...
Permintaan itu ditolak Riyantono yang mengaku siap mati membela keselamatan kiai. Karena gagal, cerita Riyantono, lelaki itu kabur dengan menggunakan mobil Panther warna hijau.
Dalam waktu singkat, kabar itu tersiar melalui pesan berantai di grup keamanan pondok, bahwa ada seseorang yang hendak menghabisi kiai. Kebetulan pada saat yang sama seseorang bernama Aziz berada di sekitar pondok dan ingin bertemu kiai. “Seketika Aziz ini ditangkap meski digeledah tidak membawa sajam,” kata Anthon.
Di hadapan polisi Riyantono menuding Aziz sebagai kaki tangan lelaki yang kabur itu. Belakangan Aziz diketahui bukan siapa-siapa. Dia warga keturunan Tionghoa asal Situbondo yang menjadi mualaf. Kebetulan Aziz gemar berkelana mengunjungi pondok-pondok untuk meminta doa.
Baca juga:
Polri Kantongi Nama Penyebar Hoax Soal Serangan ke Tokoh Agama ...
Pemuda Muhammadiyah: Pekerjaan Buzzer ...
Aziz dipastikan bukan orang gila. Hal ini diketahui setelah diperiksa tim psikiater Polda Jawa Timur beberapa hari lalu. Dia hanya orang yang tingkat kemampuan berpikir rendah sehingga kadang sulit diajak bicara.
Kapolresta Kediri menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan. Sebab tidak ditemukan sama sekali adanya teror kepada kiai seperti dilaporkan Riyantono. Saat ini polisi masih menyelidiki motif Riyantono mengarang cerita itu. Riyantono tidak ditahan meski menghadapi tuduhan memberikan laporan palsu.
Akan halnya pengelola Pondok Pesantren Al Falah Ploso tak ingin memperpanjang persoalan. Mereka juga telah memaafkan Riyantono yang sudah mendatangi pondok untuk meminta maaf. “Pelaku sudah minta maaf, kami menganggap persoalan ini selesai,” kata Gus Thoif dari Pesantren Ploso.