Bahas Penyerangan, Penyidik Polri Sambangi Rumah Novel Baswedan

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Selasa, 27 Februari 2018 17:32 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan menyapa warga setiba di kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 22 Februari 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyambangi kediaman Novel Baswedan di Jalan Deposito, Nomor 8/T, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, 27 Februari 2018. Pertemuan itu untuk membicarakan seputar penyerangan air keras yang dialami Novel pada 11 April 2017.

Novel menjelaskan, mereka berbincang cukup lama soal penyerangan tersebut. Serangan oleh dua orang tidak dikenal itu menyebabkan 90 persen mata kiri Novel terbakar.

Baca juga: Novel Baswedan Berkomentar Singkat Soal Kunjungan Anies Baswedan

"Tadi kami berbicang lama, bukan bicara basa-basi, tapi terkait dengan penyerangan terhadap saya," kata Novel saat ditemui di kediamannya pada Selasa, 27 Februari 2018.

Novel enggan menjelaskan lebih detail tentang pertemuan itu. Tapi dia menjelaskan, setelah pengobatan mata kirinya selesai, dia siap menjalani pemeriksaan lebih lanjut jika Polri membutuhkan keterangan guna mengungkap kasus yang menimpa dirinya. "Saya bukan orang yang rumit dan selalu membuka diri," kata dia.

Namun, lanjut Novel, saat ini dirinya masih fokus pada penyembuhan. Polri, kata dia, memahami kondisi tersebut untuk tidak memanggil dirinya guna pemeriksaan lebih lanjut. "Rasanya mereka sangat memahami, kalau sakit tentu jangan diperiksa," kata dia.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya menyatakan akan melanjutkan pemeriksaan terhadap Novel Baswedan soal dugaan keterlibatan jenderal dalam kasus yang menimpa penyidik KPK itu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Juwono mengatakan penyidik masih akan meminta keterangan kepada Novel Baswedan meski sebelumnya telah memeriksa dia di Singapura. "Dari Singapura ada yang belum dijawab," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Februari 2018.

Baca juga: Buru Penyerang Novel Baswedan, Polisi Apes Dikerjai Pelapor

Terkait dengan keterlibatan jenderal polisi sebagai dalang kasus Novel Baswedan, kata Argo, dia tidak ingin berasumsi. Hal ini akan langsung ditanyakan saat melakukan pemeriksaan lanjutan kepada Novel.

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Novel enggan menjawab. "Bagaimana kalau saya fokus bicara soal pengobatan dan saya bicarakan itu setelah pengobatan," kata Novel sambil tersenyum kepada awak media yang hadir untuk berbincang di kediamannya.

DEWI NURITA | IRSYAN

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

9 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

23 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

53 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

54 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

54 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

54 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

55 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

56 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya