Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Sabtu, 24 Februari 2018 17:05 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, memprediksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melenggang kembali menuju kursi RI-1 jika head to head dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019.

"Jika Jokowi dan Prabowo head to head seperti pilpres sebelumnya, saya pikir Jokowi akan melanggeng mulus," kata Pangi saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 24 Februari 2018.

Dia menilai prestasi Jokowi saat menjadi presiden sudah jelas. "Dulu dia memoles mobil Esemka saja bisa jadi Presiden, apalagi sekarang sudah memperbaiki infrastruktur. Sementara Prabowo istilahnya baru akan," ujar Pangi.

Baca juga: Puan Maharani: PDIP Kantongi Nama-nama Cawapres Jokowi

Dalam prediksi Pangi, setidaknya akan ada dua poros yang akan bertarung dalam pilpres 2019. Poros pertama sudah pasti Jokowi dengan dukungan PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura. Sedangkan poros kedua, diprediksi akan mengusung Prabowo Subianto dengan dukungan Partai Gerindra dan PKS.

Advertising
Advertising

Kemungkinan adanya poros ketiga bisa dibilang cukup liar dan punya embrio untuk jadi kuda hitam. Mereka adalah PKB, PAN, dan Demokrat yang sampai saat ini belum jelas menunjukkan arah dukungannya.

Jika ketiga partai ini solid, kata Pangi, mereka berpotensi membentuk poros alternatif. "Capres dan cawapresnya mereka godok sendiri. Bisa jadi di sana nanti Gatot Nurmantyo, Tuan Guru Bajang, Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan, juga Cak Imin," kata dia.

Namun, Pangi melanjutkan, jika PKB merapat ke Jokowi dan PAN merapat ke Prabowo, pilpres 2019 akan selesai dengan head to head yang kemungkinan besar akan dimenangi oleh Jokowi sebagai inkumben. Sedangkan Demokrat dinilai tidak mungkin maju sendiri. Bisa jadi AHY meminta jadi cawapres Jokowi.

Baca juga: Alvara: Anies Baswedan Paling Diinginkan Jadi Cawapres Prabowo

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer terbaru menunjukkan jika Jokowi dan Prabowo mencalonkan kembali, hasil pilpres 2014 akan terulang kembali. Namun siapa yang akan jadi wakil dari masing-masing pasangan tersebut tak dirinci. Jokowi meraih dukungan publik 48,8 persen dan Prabowo 22,3 persen.

Jika sejumlah skenario cawapres dilakukan, hasilnya Jokowi tetap unggul. Salah satu contohnya, jika Jokowi menggandeng Gatot Nurmantyo sebagai cawapres, akan mendapatkan suara 38,4 persen, saat melawan Prabowo Subianto, jika dia menggandeng Anies Baswedan yang akan mendapat 20,7 persen.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya