BIN Persiapkan Pengamanan Kunjungan Jusuf Kalla ke Afganistan

Kamis, 15 Februari 2018 19:20 WIB

Kepala Badan Intelejen Negara Jenderal Budi Gunawan usai rapat kerja bersama Komisi Pertahanan DPR RI, Jakarta, 19 Oktober 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan mengatakan sudah ada tim dari Indonesia di Afganistan untuk mempersiapkan pengamanan kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Tim sedang bekerja di sana. Dengan aparat intelijen, aparat kepolisian, dan angkatan bersenjata di sana," katanya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.

Meski kondisi keamanan di Afganistan sedang tidak stabil, Budi menuturkan Jusuf Kalla tetap akan berangkat ke sana sesuai dengan jadwal, yaitu pada 26 Februari 2018. "Insya Allah agenda sudah ditentukan dan kami sudah menyiapkan segalanya," ujarnya.

Baca: Jokowi: Wapres JK Bakal ke Afganistan Akhir Februari

Kunjungan Kalla ke Afganistan merupakan tindak lanjut setelah lawatan Presiden Joko Widodo dalam diplomasi perdamaian pada akhir Januari lalu. Bersama para pemuka agama Afganistan, Indonesia akan membantu menyelesaikan konflik yang terus berkecamuk di negara tersebut.

Jokowi melawat ke Afganistan akhir bulan lalu di tengah rangkaian teror bom di Kota Kabul. Selama enam jam di ibu kota pemerintahan itu, Jokowi dan rombongan mendapat pengawalan ketat.

Sebelumnya, Kalla menuturkan tidak merasa khawatir berkunjung ke Afganistan. Ia yakin kunjungan kenegaraannya itu akan berjalan dengan lancar.

Simak: Pengalaman Afganistan, Jokowi: Jangan Lupa Nikmatnya Kerukunan

Budi berujar kedatangan Kalla ke Afganistan untuk menghadiri pertemuan dengan forum ulama setempat. Menurut dia, Indonesia siap membantu rekonsiliasi pihak-pihak yang berseteru di Afganistan.

Bentuk rekonsiliasi yang ditawarkan, kata Budi, semacam membentuk organisasi kemasyarakatan Islam, seperti Nahdlatul Ulama. "Itu nanti kami kembangkan. Wujudnya, pertemuan para ulama dengan konsep NU yang ada di Indonesia akan diterapkan di sana. Mereka meminta bantuan seperti itu," ucapnya.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

2 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

5 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya