Kesaksian Wanita Berjilbab Beres-beres Gereja St Lidwina Bedog

Rabu, 14 Februari 2018 14:11 WIB

Salah satu warga yang turut bergotong-royong membersihkan gereja adalah Jirhas Rani. Wanita muslimah berhijab ini ikut membersihkan gereja sebagai wujud simpati dan turut prihatin atas kejadian tersebut. HAND WAHYU

TEMPO.CO, Jakarta - Jirhas Ranie tak menyangka tindakannya ikut membersihkan Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, pasca-terjadi penyerangan, menjadi perbincangan di dunia maya setelah fotonya saat menyapu di gereja itu tersebar luas. Wanita berhijab, 30 tahun itu, menuturkan bagaimana cerita dirinya bisa ikut membersikan gereja.

"Saya sebenarnya cuma niat mampir ke gereja itu setelah mengantar anak sekolah bareng suami," ujarnya saat ditemui Tempo di rumahnya di kawasan perumahan Nogotirto, Sleman, Selasa, 13 Februari 2018.

Baca: Penyerangan di Gereja St Lidwina, Ancaman Serius di Tahun Politik

Keinginan Ranie menyambangi gereja itu didorong rasa ingin tahu. Sebab, Minggu pagi, 11 Februari 2018, seorang yang kemudian diketahui bernama Suliyono membawa katana melakukan penyerangan saat berlangsung misa pagi. Beberapa umat dan romo mengalami luka-luka.

Suasana pasca-penyerangan Gereja Santa Lidwina, Sleman Yogyakarta. Aparat kepolisian terlihat masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Gereja St Lidwina itu, kata Ranie, kebetulan berada di jalur yang dilalui saat mengantar anaknya ke sekolah SD Nurul Islam II Sleman. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumah.

Saat mendapatkan kabar soal penyerangan itu dari media sosial, Ranie langsung terpikir. "Loh, ini kan tetangga rumah, saya jadi penasaran, bagaimana kondisinya," tutur alumnus Universitas Islam itu.

Baca: Ketua DPR: Kasus Gereja Sleman Jangan Jadi Ajang Adu Domba

Advertising
Advertising

Sebenarnya, Ranie mengaku, ingin melihat kondisi gereja itu pada hari kejadian. Namun, ia mengurungkan niatnya karena cuaca mendung. Baru keesokan harinya, Senin, 12 Februari 2018, pukul 07.15, dia mampir ke gereja itu setelah mengatar anaknya sekolah.

"Awalnya saya juga kagok (gugup), takut mengganggu karena di situ kan sedang berduka. Saya cuma ingin mengucapkan ikut belasungkawa. Kebetulan ada bapak-bapak yang ada di depan gereja, eh malah dipersilakan masuk melihat-lihat," ujarnya.

Ranie menceritakan, gereja masih cukup sepi saat dia masuk. Tak ada polisi berjaga karena sedang ada pergantian shift, hanya segelintir awak media tampak sedang memantau kondisi gereja pasca-penyerangan. Tapi, kata dia, garis polisi yang sebelumnya dipasang, sudah dilepaskan. Menurut informasi, pihak gereja yang melepaskan garis polisi itu pada Minggu malam, setelah meminta izin dari kepolisian.

Menyaksikan kondisi gereja, Ranie mengaku kaget. Ia dan suaminya Ahmad Muttaqin Alim, 37 tahun, melihat darah berceceran di kursi, lantai, altar, bahkan sampai bagian belakang gereja. Saat melihat bagian mimbar gereja, tempat Romo Karl Edmund Prier dibacok, ia lebih shock. Kondisi mimbar berantakan. Serpihan debu keramik patung Yesus dan Bunda Maria yang rusak bercampur dengan darah. Menurut Ranie, kondisinya seperti telah terjadi gempa bumi.

"Berantakan sekali di dalam, masa saya sudah dipersilakan masuk malah diam dan cuma lihat-lihat dengan kondisi itu? Kan enggak elok, apalagi belum banyak orang saat itu. Saya enggak mau cuma memantau," ujarnya.

Saat menemuka sapu di ruangan gereja, perempuan kelahiran 28 September 1987 itu pun lantas menyapu bagian-bagian lantai yang banyak puing-puing pecahan batako. Suaminya ikut membantu membereskan kursi-kursi yang terbalik.

Ketika terjadi penyerangan, warga dan umat yang sedang melaksanakan misa di gereja itu sempat melempari pelaku penyerangan dengan pecahan batako dari luar agar menghentikan aksinya merusak gereja dan menyerang umat.

Saat menyapu dengan latar patung Yesus yang dirusak, Ranie menyadari dirinya sedang dipotret oleh awak media. Ketika itu, ia tak terganggu dan tetap melanjutkan aktivitasnya. "Masa niat baik saya membantu membersihkan gereja harsu batal gara-gara ada yang mau mengambil foto, jadi saya enggak peduli yang penting bantuin," tuturnya.

Setelah kurang lebih satu setengah jam berada di Gereja St Lidwina, warga mulai berdatangan untuk bekerja baik membersihkan gereja. Karena itu, Ranie dan suami pun pamit undur diri.

Foto Ranie yang tengah membersihkan Gereja St Lidwina Bedog itu yang akhirnya menjadi viral di dunia maya. Reaksi warga dunia maya pun beragam, ada yang menyindir tetapi ada pula yang memberikan apresiasi. "Saya enggak peduli, apa pun respons orang, niat hati saya membantu. Di situ biar jadi urusan kelak saya kepada Allah," ucapnya.

Berita terkait

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

2 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

15 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

16 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

16 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

30 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

31 hari lalu

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

Gereja-gereja Katolik di Palestina merayakan Minggu Paskah di tengah serangan Israel yang masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

40 hari lalu

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

Selain Lisbon dan Porto, Braga juga dilirik wisatawan yang mengunjungi Portugal. Destinasi apa yang menarik di sana?

Baca Selengkapnya

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

50 hari lalu

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya