Aher Pastikan Ekosistem Tebing Keraton Tetap Lestari

Selasa, 13 Februari 2018 19:30 WIB

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengunjungi salah satu objek wisata populer Tebing Keraton di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Selasa, 13 Februari 2018.

INFO JABAR – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengunjungi salah satu objek wisata populer di Bandung, yakni Tebing Keraton, di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Aher, sapaan akrab Gubernur, datang guna memastikan perubahan yang dilakukan pengelola berdampak positif bagi kondisi iklim mikro sekitar tebing. Tebing Keraton sendiri merupakan salah satu titik yang dilintasi jalur migrasi burung raptor dunia.

Aher menjelaskan, sejak 2014 Tebing Karaton menjadi salah satu objek wisata populer di Bandung Raya. “Wisatawan yang datang tidak hanya dari Nusantara bahkan dari mancanegara. Jaraknya juga cukup dekat dari pusat Kota Bandung, kurang lebih 14 kilometer atau 7 kilometer dari pintu Pos 1 Tahura Ir. H. Djuanda,” katanya, Selasa, 13 Februari 2018.

Menurut Aher, untuk memudahkan akses wisatawan, Balai Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda memasang paving blok untuk jalur tracking dan selasar pada 2014. Ternyata, hal itu telah mengubah iklim mikro pada tebing yang terletak di ketinggian 1.200 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Ini menyebabkan suhu di area tebing lebih meningkat dari sebelumnya.

Hal itu berdampak pada menjauhnya kabut dari sekitar selasar Tebing Karaton. Secara langsung maupun tidak langsung, ternyata itu juga dapat mengganggu jalur migrasi burung raptor dunia. “Padahal, salah satu daya tarik Tebing Karaton ini adalah wisata matahari terbit atau matahari tenggelam yang sangat indah dan menawan dengan diselimuti kabut tebal,” ujarnya.

“Selain itu, masalah kelembaban tinggi telah memberi pengaruh terhadap kondisi paving blok yang berlumut sehingga menjadi licin, terutama jika musim penghujan tiba,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Pada Mei 2017, Aher telah meresmikan Tebing Karaton ini sebagai tempat wisata sekaligus sebagai Pusat Pemantauan Migrasi Burung Raptor Dunia. Untuk mengembalikan kondisi iklim mikro di sekitar Tebing Karaton dan meningkatkan fungsinya sebagai pusat pemantauan migrasi burung raptor dunia, perlu dilakukan penataan selasar.

“Mengangkat paving yang telah terpasang dan kemudian menggantinya dengan material lebih ramah lingkungan dirancang sedemikian rupa sehingga secara umum tidak menempel langsung dengan tanah,” tuturnya.

Proses penatan selasar Tebing Karaton ini dilaksanakan pada 2017 dengan didanai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat. Penataan selanjutnya diarahkan melalui mekanisme pendanaan mitra CSR 2018 maupun melaui APBD 2019. “Mohon dukungannya dari warga Jawa Barat. Mari jaga keindahan Tebing Keraton dan jalur migrasi burung raptor,” katanya. (*)

Berita terkait

Pemprov Jabar akan Bangun 144 Sekolah Baru, Satu Sekolah Butuh Rp 3 Miliar

11 Januari 2024

Pemprov Jabar akan Bangun 144 Sekolah Baru, Satu Sekolah Butuh Rp 3 Miliar

Pemdaprov Jabar akan membangun 144 sekolah baru di 144 kecamatan pada tahun ini. Mulai dari jenjang SMA, SMK, hingga sekolah luar biasa akan dibangun.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Optimis Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Menangi Pilpres 2024, Tapi Ada Syaratnya

17 Oktober 2023

Sudirman Said Optimis Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Menangi Pilpres 2024, Tapi Ada Syaratnya

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar disebut bisa menang jika Pilpres 2024 berjalan jurdil dan luber.

Baca Selengkapnya

Acara Diskusi Anies Baswedan di Bandung Dibatalkan, Cak Imin Singgung Perlakuan yang Adil

13 Oktober 2023

Acara Diskusi Anies Baswedan di Bandung Dibatalkan, Cak Imin Singgung Perlakuan yang Adil

Muhaimin Iskandar meminta pemerintah berlaku adil bagi semua pasangan calon. Mengomentari pembatalan izin acara diskusi Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tim Anies Baswedan Ungkap Kronologi Pelarangan Penggunaan GIM

9 Oktober 2023

Tim Anies Baswedan Ungkap Kronologi Pelarangan Penggunaan GIM

Juru bicara Tim Anies Baswedan mengungkap kronologi pelarangan penggunaan Gedung Indonesia Menggugat untuk acara mereka.

Baca Selengkapnya

Proyek Konten Museum Masjid Al Jabbar Senilai Rp 14,5 Miliar Dipermasalahkan

11 Januari 2023

Proyek Konten Museum Masjid Al Jabbar Senilai Rp 14,5 Miliar Dipermasalahkan

Proyek Konten Museum Masjid Al Jabbar senilai Rp 14,5 miliar dipermasalahkan karena perusahaan pemenangnya pernah dinyatakan gagal lolos kualifikasi.

Baca Selengkapnya

Kisruh SDN Pondok Cina 1 Depok, Pemprov Jabar Tunda Bantuan Pembangunan Masjid

12 Desember 2022

Kisruh SDN Pondok Cina 1 Depok, Pemprov Jabar Tunda Bantuan Pembangunan Masjid

Pemprov Jabar juga tengah menimbang membatalkan bantuan karena polemik lahan SDN Pondok Cina 1 Depok.

Baca Selengkapnya

Cerita Relawan SDN Pondokcina 1, Pemerintah Kota Depok Ancam Usir Murid, Orang Tua & Guru

1 Desember 2022

Cerita Relawan SDN Pondokcina 1, Pemerintah Kota Depok Ancam Usir Murid, Orang Tua & Guru

Pemerintah Kota Depok akan melakukan upaya paksa pemindahan SDN Pondokcina 1 pada tanggal 12 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Pegawai Pemprov Jabar Gelar Doa Bersama

27 Mei 2022

Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Pegawai Pemprov Jabar Gelar Doa Bersama

Pegawai Pemprov Jawa Barat mendoakan keselamatan putra Ridwan Kamil yang terseret arus sungan di Bern, Swiss.

Baca Selengkapnya