Kena OTT KPK, Bupati Ngada Pernah Tutup Bandara

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 11 Februari 2018 22:12 WIB

Ulah Bupati Ngada Bahayakan Penerbangan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala daerah dari Nusa Tenggara Timur yang terjaring operasi tangkap tangan atau OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini adalah Bupati Ngada, Marianus Sae. Juru bicara KPK, Febri Diansyah membenarkan informasi itu saat dikonfirmasi. "Ya," kata Febri, Ahad 11 Februari 2018.

Marianus Sae diketahui juga merupakan bakal calon Gubernur NTT 2018 yang berpasangan dengan Emmilia Nomlen. Pasangan itu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Baca juga: Dalih Bupati Ngada Tutup Bandara: Saya Dipermainkan

Marianus Sae merupakan orang yang pernah menutup Bandara Turelelo Soa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur pada, 21 Desember 2013. Dia menutup bandara lantaran tidak mendapat tiket pesawat Merpati dari Kupang ke daerah itu. Akibat aksi penutupan itu, pesawat Merpati kembali ke Bandara El Tari Kupang.

Cerita bermula saat pesawat rute Kupang-Turolelo, Ngada, untuk hari itu sedang penuh. Namun, perusahaan penerbangan itu mengusahakan satu kursi untuk bupati.

Advertising
Advertising

Saat itu, perusahaan sudah mengonfirmasi keberangkatan Bupati, tapi hingga waktu pemberangkatan, Bupati tidak datang, sehingga pesawat tetap diberangkatkan.

Saat hendak mendarat di Turolelo, ada pergerakan orang di bawah, dan pilot diminta untuk kembali karena Bandara ditutup. Marianus berada di Kupang untuk menerima DIPA yang diserahkan Gubernur NTT kepada kepala daerah.

Namun polisi akhirnya tak bisa menjerat Bupati Ngada Marianus Sae karena tak menemukan bukti adanya perintah untuk menutup bandara kepada anggota Satpol PP. Dalam peristiwa itu, 22 anggota Satpol PP dijerat polisi dengan Pasal 421 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara dengan denda sekitar Rp 200 juta.

Bupati Ngada Marianus Sae juga pernah diterpa isu tak sedap yakni menghamili pembantunya sendiri Maria Natalia Sisilia dan membuahkan seorang anak.

Baca juga: Bupati Ngada Bantah Hamili Mantan Pembantunya

Informasi tentang dugaan skandal perselingkuhan tersebut dibeberkan oleh Maria. Dia mengatakan bahwa sang Bupati siap bertanggung jawab atas anak hasil hubungan gelap tersebut.

Kontributor TVRI di Kabupaten Ngada, Aurel Do'o yang sempat memberitakan juga dikabarkan sempat diancam akan dibunuh oleh kelompok pendukung Marianus karena memberitakan skandal perselingkuhan Marianus dengan Maria.

Namun, Marianus membantah isu tersebut. "Tidak benar itu. Siapa yang mengaku telah dihamili? Mana korbannya?" kata Marianus kepada Tempo, Jumat, 18 Oktober 2013 silam.

Bupati Ngada Marianus Sae mengatakan, dirinya menunggu siapa perempuan yang mengaku melahirkan anaknya. Sebab, dalam setahun terakhir pasca berita itu mencuat, tidak pernah ada orang yang mengatakan sebagai korban karena dihamili olehnya.

YOHANES SEO

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

12 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

12 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

18 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

21 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya