Jokowi Ajak BEM UI ke Asmat, Aktivis: Presiden Salah Merespons

Senin, 5 Februari 2018 19:09 WIB

Seorang ibu dan anak membawa sayur mayur menggunakan perahu di dermaga Agats, Kabupaten Asmat, Papua, 26 Januari 2018. Perahu merupakan transportasi utama yang menghubungkan antar distrik wilayah Kabupaten Asmat. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) meninjau Kabupaten Asmat, Papua. Hal itu disampaikan Jokowi setelah diacungi kartu kuning oleh Ketua BEM UI Zaadit Taqwa dalam acara Dies Natalis UI pekan lalu.

Aktivis Greenpeace Papua, Charles Tawaru, menilai Jokowi salah dalam merespons sikap Zaadit. “Menurut saya, Pak Jokowi salah merespons. Lebih baik selesaikan masalah Papua dibandingkan menuntut balik mahasiswa,” ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018.

Baca: Kata BEM UI Soal Rencana Jokowi Mengirim Mereka ke Asmat, Papua

Charles berpendapat kritik mahasiswa UI bersifat membangun. Sehingga, menurut Charles, sebaiknya Presiden menanggapinya dengan memperbaiki kondisi Papua. Ia mengusulkan Jokowi mendatangkan lembaga-lembaga yang relevan dalam mengatasi persoalan Papua.

Sebab, kata Charles, masalah di Papua bukan hanya soal gizi buruk dan wabah campak. Ekspansi perusahaan-perusahaan di Papua, dia melanjutkan, banyak sekali yang merusak lingkungan. Masalah lingkungan, kata dia, sangat penting karena menyangkut mata pencaharian masyarakat Papua dan berdampak langsung pada kesejahteraan mereka.

Simak: Mahasiswa Acungi Jokowi Kartu Kuning, PDIP Sentil Protokoler UI

“Mata pencaharian mereka terampas karena sungainya terkena limbah. Hutan-hutannya rusak dan menyebabkan banjir di pesisir,” ucapnya.

Sebelumnya, Zaadit mengacungkan kartu kuning berdasarkan tiga tuntutan BEM UI kepada Presiden. Salah satu tuntutannya adalah soal isu gizi buruk di Asmat. BEM UI mempertanyakan masih adanya gizi buruk di Papua.

Padahal, menurut Zaadit, pemerintah daerah Papua memiliki dana otonomi khusus yang besar, yaitu Rp 11,67 triliun, pada 2017. "Kondisi gizi buruk tersebut tidak sebanding dengan dana otonomi khusus yang pemerintah alokasikan untuk Papua," tutur Zaadit.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

6 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

7 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

8 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

8 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

9 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

10 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

10 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

13 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

13 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya