Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
Reporter
Candra Nugraha (Kontributor)
Editor
Endri Kurniawati
Minggu, 28 Januari 2018 14:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan International Animal Rescue (IAR) Indonesia menyatakan kukang jawa yang diperjualbelikan di sejumlah pasar hewan berasal dari Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan. Selain itu, Kukang juga berasal dari Garut Selatan dan Majalengka.
"Kukang diburu di perkebunan milik Perhutani di daerah Tasikmalaya bagian selatan," kata Hilmi Mubarok, penyelia Survey Release Monitoring IAR Indonesia saat ditemui di sela peringatan Hari Primata Indonesia di Alun-alun Kota Tasikmalaya, Ahad, 28 Januari 2018. Menurut Hilmi, di wilayah itu belum ada kawasan konservasi.
Baca: Polisi Cirebon Bekuk Penjual Kukang Melalui ...
Para pemburu leluasa beraksi di malam hari. "Ada yang dapat enam ekor dalam satu malam," ujar Hilmi.
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018. Kukang itu telah menjalani proses rehabilitasi oleh IAR Indonesia. Kukang yang akan dilepasliarkan di antaranya hasil pengungkapan oleh Polda Jabar, siitaan Tim Penegak Hukum di Tasimalaya, dan milik warga yang diserahkan secara suka rela.
Baca juga: Kukang Jawa Hasil Rehabilitasi Sudah Ada ...
IAR dan mahasiswa Universitas Negeri Siliwangi mengkampanyekan agar masyarakat tidak memburu, memperjualbelikan dan memelihara kukang jawa. "Stop jual beli kukang," teriak mahasiswa. Mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Negeri Siliwangi, Diky mengatakan, pada peringatan itu akan mengadakan longmarch, orasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak memburu, memelihara dan memperjual belikan kukang jawa. "Kondisinya sangat kritis dan memprihatinkan.”
Ia khawatir tidak hanya kukang, banyak primata lain yang diperjualbelikan, dipelihara, bahkan disiksa. Menurut Diky, memelihara kukang membuat sang hewan menderita. Dia pun mengajak masyarakat untuk membiarkan Kukang bebas di alam karena memelihara Kukang tidak membuat hewan bahagia. “Kalau kita benar-benar sayang mereka, biarkan mereka bebas di alam.