Polri Membenarkan Seorang WNI Ditangkap di Malaysia

Jumat, 26 Januari 2018 21:01 WIB

Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto membenarkan ada seorang warga negara Indonesia yang ditangkap di Malaysia. Menurut Setyo, WNI itu ditangkap karena diduga berafiliasi dengan jaringan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Kami membenarkan jika dia adalah WNI. Kami sedang mengupayakan akses (Konsuler) kepada pelaku,” tutur Setyo, di Markas Besar Polri, Jumat, 26 Januari 2018.

Setyo mengatakan yang bersangkutan belum akan dideportasi karena perlu menjalani hukuman di Malaysia.

Baca juga: Tito: Malaysia Tangkap WNI Terduga Teroris Bom Panci Bandung

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengaku mendapat informasi bahwa seorang WNI ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM) lantaran diduga terlibat dalam kelompok teroris ISIS. "Kami sudah tahu informasi tersebut, namun melalui jalur tidak resmi," tutur Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2018.

Advertising
Advertising

Iqbal mengatakan Malaysia dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam Joint Committee on Bilateral Cooperation Indonesia-Malaysia pada Agustus tahun lalu. Dalam salah satu butir perjanjian disepakati untuk saling mengingatkan dan memberi tahu terkait dengan kejahatan. Hal itu dituangkan dalam kerja sama Mandatory Discussion.

Baca juga: Malaysia Tangkap WNI Terduga ISIS, Kemenlu Minta Akses Konsuler

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Tan Sri Dato' Seri Mohamad Fuzi bin Harun sebelumnya mengumumkan menangkap seorang warga Indonesia berusia 23 tahun dan seorang warga Malaysia berusia 25 tahun di Petaling Jaya, Selangor, pada 23 Desember tahun lalu. Keduanya diduga terlibat jaringan ISIS dan berencana melakukan penyerangan di Markas Besar PDRM Bukit Aman dan Kantor Polisi Travers, Kuala Lumpur.

Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

5 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

6 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

8 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

4 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya