Gizi Buruk di Asmat, Kemenkes Beri Penyuluhan di Puskesmas

Reporter

Zara Amelia

Minggu, 21 Januari 2018 10:34 WIB

Ilustrasi Bayi Gizi Buruk. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan melalui Puskesmas Agats memberi penyuluhan terkait pemenuhan gizi anak di Sarana Gedung Olah Raga Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu, 20 Januari 2018, tak lama setelah puluhan anak dikabarkan terkena gizi buruk dan campak. Penyuluhan ‘1.000 Hari Pertama Kehidupan’ itu diikuti oleh ratusan ibu hamil dan menyusui beserta balitanya.

“Kali ini para ibu mendapatkan penyuluhan tambahan terkait pentingnya jarak kehamilan untuk memenuhi hak anak memperoleh gizi dan nutrisi yang optimal,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi melalui keterangan tertulisnya pada Minggu, 21 Januari 2018.

Baca juga: Jokowi Minta Pemda Asmat Perhatikan Masalah Gizi Buruk Masyarakat

Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan anak di Asmat terkena campak dan gizi buruk. Bahkan puluhan orang meninggal karena keterlambatan penanganan medis. Belasan anak dirawat di rumah sakit setempat dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan.

Oscar menuturkan, acara penyuluhan itu dilakukan rutin setiap bulannya oleh Puskesmas Agats. Kali ini, dr. Tansya Sushan dan dr. Ratri dari Dinas Kesehatan Timika menyampaikan penyuluhan tentang pentingnya jarak kehamilan tersebut. Acara penyuluhan itu tidak hanya diikuti oleh ibu-ibu hamil dan ibu-ibu dengan balita di Agats. Para ibu juga berdatangan dari kampung di sekitar Agats, seperti Kampung Syuru, Kaye, Atswetsi, Bintang Laut, Dolok, Cemnes, dan Mbait untuk ikut mendengarkan penyuluhan tersebut.

Dr. Tansya menjelaskan, memberi jarak kehamilan sangat penting agar ibu dan anak mendapat nutrisi yang optimal, yaitu sejak 9 bulan di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Sebab, nutrisi ibu akan terbagi untuk anak yang disusui dan dikandung. Hal itu menyebabkan asupan nutrisi tidak optimal.

Dokter spesialis kandungan itu juga menambahkan bahwa rata-rata ibu yang hamil lebih dari lima kali memiliki potensi pendarahan hingga resiko meninggal. Terlebih jika ibu hamil juga ikut bekerja membantu suami mencari ikan di laut atau kepiting di hutan bakau seperti yang terjadi di wilayah Asmat.

"Jadi mulai harus diperhatikan sejak ibunya hamil dengan imunisasi TT dilanjutkan imunisasi dasar sejak anak dilahirkan," kata Bidan Kawurni menambahkan penjelasan dr. Tansya.

Setelah mendapatkan penyuluhan tersebut, para bayi dan balita yang datang bersama para ibu mereka menjalani pengukuran tinggi dan berat bedan. Pengukuran itu dipimpin dr. Ratri bersama tim kesehatan Puskesmas Agats. Kegiatan penyuluhan ini diakhiri dengan pemberian bubur kacang hijau sebagai makanan tambahan bagi Balita dan ibu hamil. Pertemuan 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini diharapkan menjadi salah satu sarana membangun kesadaran orang tua untuk lebih memperhatikan jarak kehamilan dan kelahiran serta mencegah gizi buruk. “Agar hak anak untuk mendapat gizi yang sesuai terpenuhi,” kata dr. Tansya.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

33 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

45 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

47 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

49 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

59 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cara-cara Mencegah Stunting

19 Februari 2024

Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

19 Februari 2024

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya