TEMPO Interaktif, Madiun: Kepolisian Resort Madiun dan tim uji bom dari Komando Brimob Kepolisian Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar rumah Jabir alias Gempur Budi Angkoro --pelaku bom di Kuningan, Jakarta-- di RT 02/RW 01 Dusun Mojorejo, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Madiun, Rabu (8/8) siang. Langkah ini dilakukan karena ada dugaan pelaku masih menyimpan bom lain di rumah itu. Jabir adalah pelaku bom di Kuningan yang tewas dalam baku tembak dengan polisi pada 2006 di Wonosobo. Dibantu warga setempat, petugas menggali halaman belakang tempat ditemukan granat dan mencabuti tanaman jeruk serta menyisir pekarangan rumah tersebut dengan metal detector. "Ternyata tidak ditemukan granat yang lain," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Madiun, Ajun Komisaris Polisi Karim, hari ini. Meski begitu, polisi akan melakukan pemantauan secara khusus di lokasi penemuan granat itu. Benda berbahaya tadi sudah diamankan di Markas Komando Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur Detasemen C Kompi II Madiun. "Granat itu masih aktif, " kata Inspektur Dua (Ipda) Edi Suyono, anggota tim uji bom Brimob Kepolisian JawaEdi memperkirakan, granat itu telah lama terpendam ditanah. Dugaan ini terkait dengan karat yang menghias peledak berbentuk nanas itu. Polisi sendiri akan melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan apakah granat itu memang milik Jabir dan kelompoknya atau peninggalan Belanda. DINI MAWUNTYAS
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
29 April 2015
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang
"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.