Sejarawan JJ Rizal Kritik Wapres JK soal Rumah Cimanggis

Selasa, 16 Januari 2018 12:12 WIB

Para pencinta sejarah Depok mendatangi Rumah Cimanggis, bangunan peninggalan zaman VOC di kawasan Studio RRI Kota Depok, Ahas, 7 Januari 2018. Mereka menolak Rumah Cimanggis dirobohkan untuk pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Depok - Sejarawan JJ Rizal menyebutkan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengenai rumah peninggalan VOC di Cimanggis, Depok, menunjukan pemerintah masih dijangkiti penyakit hongeroedeem alias busung lapar sejarah. Pernyataan JK disebutnya ibarat pohon kering yang tak punya akar, sehingga tak memberi keteduhan.

"Beberapa hal yang secara faktual bermasalah, bahkan berbahaya dari pernyataan Pak JK," ujar Rizal kepada Tempo, Selasa, 16 Januari 2018.

Rizal mengatakan seharusnya busung lapar sejarah itu lenyap saat pemerintah mendeklarasikan Nawacita sebagai jalan politik untuk kepemimpinan Jokowi-JK. Butir kedelapan Nawacita, kata Rizal, menegaskan pentingnya pengajaran sejarah. "Bukankah situs sejarah adalah bagian dari medium pengajaran sejarah?" ujar dia.

Baca juga: Jusuf Kalla: Tak Ada yang Perlu Dibanggakan dari Rumah Cimanggis

Apalagi, dia melanjutkan, sudah ada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang menjamin perlindungan benda dan bangunan bersejarah. Karena itu, Rizal menilai pernyataan JK mengabaikan amanah undang-undang tersebut.
Rizal menambahkan, jika rumah Cimanggis dianggap tidak layak sebagai situs sejarah karena bekas bangunan penjajah yang korup, maka akan banyak sekali bangunan sejarah di Indonesia yang perlu dihancurkan dan dikoreksi karena tidak layak sebagai situs sejarah. Dia mencontohkan Museum Sejarah Jakarta dan seluruh area Kota Tua Jakarta yang menjadi pusat pemerintahan VOC yang juga berperilaku korup.
"Istana Negara juga dirobohkan saja karena itu semula vila mewah pejabat VOC lalu dijadikan kantor gubernur jenderal VOC," ujar Rizal. Begitu juga dengan Istana Bogor yang pernah menjadi vila mewah gubernur jenderal VOC serta Kebun Raya Bogor yang merupakan laboratorium para ilmuwan kolonial.
Bahkan di Makassar tempat JK berasal ada benteng Fort Rotterdam yang menjadi tanda awal kolonialisme Belanda di Indonesia timur yang dikepalai Speelman yang korup. "Daftar ini masih bisa ditambah panjang sekali," ujar Rizal.
Menurut dia, bangunan-bangunan kolonial dipertahankan sama seperti bangunan prakolonial dengan kesadaran agar masyarakat bisa belajar dari masa lalu. Demikian juga rumah Cimanggis. Rizal menyampaikan bahwa situs itu dilihat bukan untuk membanggakan tindakan korupsi, tetapi justru sebagai medium pelajaran agar jangan korupsi.
"Oh iya, soal istri kedua yang dikesankan poligami, itu juga salah besar Pak JK, karena Van Der Parra menikah lagi setelah dua tahun ditinggal mati isterinya," kata Rizal.
JK sebelumnya mengatakan tak ada yang bisa dibanggakan dari rumah Cimanggis. Situs tersebut adalah bekas rumah istri kedua pejabat VOC yang korup. Dia mengatakan ini merespons adanya penolakan pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia yang akan dibangun di dekat situs tersebut.

Advertising
Advertising
JK

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

46 hari lalu

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

Jusuf Kalla menolak Munas Golkar dipercepat. Menurut dia, Munas Golkar sudah ditetapkan pada Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

46 hari lalu

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

Anies dan Muhaimin akan menghadiri undangan buka puasa bersama JK sore ini. Menurut Timnas Amin ini adalah undangan terbatas JK ke beberapa tokoh.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

57 hari lalu

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

Menurut Said, JK tak mau ada beban politik di pemerintahan selanjutnya. JK tak mau beban ekonomi dan politik digabungkan.

Baca Selengkapnya

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

57 hari lalu

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

58 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

Mahfud Md mengatakan pernyataan Jusuf Kalla terkait Pemilu 2024 sebagai Pemilu terburuk sebagai pandangan seorang negarawan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Beri Catatan Soal Pemilu 2024, APBN Program Makan Siang Gratis, Bansos, dan Hak Angket DPR

58 hari lalu

Jusuf Kalla Beri Catatan Soal Pemilu 2024, APBN Program Makan Siang Gratis, Bansos, dan Hak Angket DPR

Jusuf Kalla atau JK mengomentari berbagai soal dalam Pemilu 2024, APBN makan siang gratis, hingga usung hak angket untuk indikasi kecurangan pemilu.

Baca Selengkapnya

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia

59 hari lalu

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JK menilai solusinya yang terbaik adalah mengklarifikasi mengenai kecurangan dan tidak transparannya pemilu tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Sosok Solihin GP dalam Kenangan Jusuf Kalla dan Bey Triadi Machmudin

5 Maret 2024

Sosok Solihin GP dalam Kenangan Jusuf Kalla dan Bey Triadi Machmudin

Jawa Barat kehilangan tokoh legendaris, Solihin GP. Jusuf Kalla dan Bey Triadi Machmudin mengenang kepulangan pria yang akrab dipanggil Mang Ihin itu.

Baca Selengkapnya