Diperiksa Kasus E-KTP, Djamal Aziz Membantah Kenal Anang Sugiana

Senin, 8 Januari 2018 20:46 WIB

Mantan anggota DPR, Djamal Aziz, seusai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 2 Februari 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Djamal Aziz, menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik atau kasus E-KTP di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, 8 Januari 2018.

Djamal yang diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anang Sugiana Sudihardjo, membantah terlibat dalam kasus tersebut. Djamal berdalih saat proyek berlangsung dia sudah tak lagi menempati posisi sebagai anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Baca: KPK Periksa Tiga Politikus untuk Kasus E-KTP

"Sedangkan e-KTP itu 2011-2012. Saya rapat terakhir 5 Mei 2010. Relevansinya itu lho nggak ada dengan diri saya, itu saja," kata Djamal.

Djamal mengaku tidak berada di Komisi II DPR sejak Agustus 2010. Djamal berkali-kali menyebutkan bahwa saat proyek e-KTP bergulir dia sudah meninggalkan Komisi II. "Saya sudah nggak ada di situ (Komisi II), enggak cocok semua. Jadi, enggak relevan sama sekali kalau saya masih dimasukkan," kata Djamal.

Meski diperiksa sebagai saksi untuk bos PT Quadras Solution Anang Sugiana, Djamal mengaku tak mengenal. "Sapa kuwi (siapa itu) Anang? Nggak ngerti, wong nggak ngerti ya nggak bolehlah," kata Djamal.

Simak: Kasus e-KTP, Melchias Marcus Mekeng Penuhi Panggilan KPK

Senin siang KPK memeriksa sejumlah saksi mantan anggota DPR untuk Anang. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan pihaknya mengklarifikasi beberapa hal soal penganggaran dan penerimaan duit terkait proyek e-KTP. "Diklarifikasi pengetahuan mereka dan dugaan-dugaan penerimaan uang terkait KTP elektronik," kata Febri.

Selain Djamal, mantan Ketua DPR Marzuki Alie juga memenuhi panggilan penyidik KPK. Sementara itu, politikus PKB Abdul Malik Haramain tak hadir. "Yang bersangkutan mengirimkan surat kepada penyidik dan tidak bisa datang. Kami melakukan penjadwalan ulang karena ada keluarga yang meninggal," kata dia.

Berita terkait

Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

4 Desember 2023

Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

Jokowi disebut pernah memarahi Ketua KPK Agus Rahardjo gara-gara pengusutan korupsi e-KTP. SImak kilas kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto ini.

Baca Selengkapnya

Buron Dito Mahendra Masih di Indonesia? Berikut DPO Belum Tertangkap Termasuk Harun Masiku

23 Juli 2023

Buron Dito Mahendra Masih di Indonesia? Berikut DPO Belum Tertangkap Termasuk Harun Masiku

Bareskrim Polri menyebut tersangka Dito Mahendra masih di Indonesia. Ini DPO yang belum tertangkap, tentu termasuk Harun Masiku.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Dito Mahendra Masih di Indonesia, Begini Aturan Penetapan Status Buron Alias DPO

23 Juli 2023

Polisi Sebut Dito Mahendra Masih di Indonesia, Begini Aturan Penetapan Status Buron Alias DPO

Bareskrim Polri menyebut tersangka Dito Mahendra masih berada di wilayah Indonesia. Bagaimana polisi menetapkan status buron atau DPO seseorang?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Buron Kasus E-KTP Gagal Ditangkap Gara-gara Status Red Notice

26 Januari 2023

KPK Sebut Buron Kasus E-KTP Gagal Ditangkap Gara-gara Status Red Notice

Buron kasus e-KTP Paulus Tannos bisa berpindah tempat dari Thailand sebelum dicokok oleh aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Mendagri Gamawan Fauzi dalam Kasus E-KTP

29 Juni 2022

KPK Panggil Eks Mendagri Gamawan Fauzi dalam Kasus E-KTP

Gamawan Fauzi dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Paulus Tannos selaku Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Duit Rp 86 Miliar Kasus Korupsi E-KTP dari Amerika Serikat

27 Juni 2022

KPK Terima Duit Rp 86 Miliar Kasus Korupsi E-KTP dari Amerika Serikat

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan uang itu bisa kembali ke Indonesia karena bantuan pemerintah Amerika Serikat dalam kasus korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

KPK Setor Rp550 Juta Hasil Lelang Mobil Markus Nari ke Kas Negara

23 Juni 2021

KPK Setor Rp550 Juta Hasil Lelang Mobil Markus Nari ke Kas Negara

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan Jaksa Eksekutor KPK Andry Prihandono telah melakukan penyetoran ke kas negara uang hasil lelang.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Digugat Bekas Kuasa Hukumnya Rp 2,25 Triliun

7 November 2020

Setya Novanto Digugat Bekas Kuasa Hukumnya Rp 2,25 Triliun

Fredrich menuding Setya Novanto belum membayar jasanya selama menjadi pengacara terpidana kasus korupsi proyek e-KTP itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembuat E-KTP Palsu di Jakarta Utara, 2 Masih Buron

11 September 2020

Polisi Tangkap Pembuat E-KTP Palsu di Jakarta Utara, 2 Masih Buron

Komplotan pembuat E-KTP palsu di Cilincing diringkus Polres Jakarta Utara, setelah polisi melakukan undercover buying.

Baca Selengkapnya

MAKI: Penyelidikan TPPU Setya Novanto Mandek di Bareskrim dan KPK

7 Juli 2020

MAKI: Penyelidikan TPPU Setya Novanto Mandek di Bareskrim dan KPK

MAKI mengajukan praperadilan dan meminta hakim menyatakan penghentian Penyelidikan TPPU Setya Novanto yang dilakukan Bareskrim Polri dan KPK tidak sah

Baca Selengkapnya