Edy Rahmayadi Beberkan Modalnya Maju di Pilgub Sumut
Reporter
Adam Prireza
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 5 Januari 2018 06:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Komando Strategi Angkatan Darat Letnan Jenderal Edy Rahmayadi mengatakan dirinya sudah sangat siap maju dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018. Ia mengatakan iman dan janji menjadi modal dia sebagai calon gubernur.
"Beriman itu modal saya dan minimal saya berjanji tidak akan nyuri (korupsi)," kata Edy saat menghadiri acara Ikrar Pemenangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2018.
Baca: Edy Rahmayadi Puji Panglima Kostrad yang Baru: Pokoknya Hebat
Sebagai calon gubernur, Edy mengklaim didukung oleh lima partai. Adapun kelimanya adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai NasDem. Ia juga mengaku akan melakukan deklarasi bersama calon wakil gubernur pendampingnya, Musa Rajeckshah pada tanggal 7 Januari 2018.
Perihal jabatannya di TNI sebagai Panglima Kostrad, Edy mengaku masih menunggu keluarnya surat keputusan pensiun dini yang ia ajukan sejak dua bulan lalu. Namun, ia memastikan surat pengajuan pensiun dini tersebut akan keluar dalam waktu dekat ini.
"Insya Allah dalam waktu dekat ini saya akan kembali menjadi masyarakat sipil," kata Edy. "Kalau sipil bebas mau berpolitik praktis atau negara, tidak ada masalah."
Baca: Diusung PKS ke Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi Tertarik Jadi Kader
PKS mendeklarasikan dukungannya secara resmi kepada pasangan Edy-Musa untuk maju sebagai cagub dan cawagub dalam Pilgub Sumatera Utara. Deklarasi disampaikan langsung oleh Presiden PKS Sohibul Iman dalam acara Ikrar Pemenangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta.
Selain Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah, PKS mendeklarasikan secara resmi dukungannya kepada 12 pasangan cagub dan cawagub lainnya. Adapun 12 pasangan lainnya adalah Syamsuar-Edi Nasution (Riau), Mustafa-Ahmad Jajuli (Lampung), Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Jawa Barat), Zoelkiflymansyah-Siti Rohim Djalilah (NTB), Beni K. Harman-Beni Litel Noni (NTT), Sutarmidji-Ria Norsan (Kalbar), Irsan Noor-Hadi Mulyadi (Kaltim), Asrun-Hugua (Sultra), Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Sulsel), Said Assagaf-Anderias Rentanubun (Maluku), Muhammad Kasuba-Madjid Husen (Maluku Utara) dan Lucas Enembe-Klemen Tinal (Papua).