Syafii Maarif: Muhammadiyah & NU Harus Vokal Atasi Sentimen Agama

Rabu, 3 Januari 2018 20:08 WIB

Buya Ahmad Syafii Maarif. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, YOGYAKARTA-Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif mendorong Muhammadiyah dan NU untuk lebih vokal mengatasi politik identitas yang menguat saat tahun politik 2018 dan 2019. “Tragedi Pilkada DKI Jakarta jangan diulang lagi karena merusak republik ini,” kata Buya Syafii Maarif di Yogyakarta, Rabu 3 Januari 2018. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengelar jumpa pers soal upaya mengatasi kesenjangan sosial bersama tokoh Muhhamadiyah, NU, dan organisasi Indonesia Tionghoa.

Buya Syafii menyebut dengan keras bahwa Pilkada DKI Jakarta sebagai pengalaman pahit yang bisa membuat Indonesia lumpuh jika terulang kembali. Ia mencemaskan sentimen agama dihembuskan lagi dalam Pilkada 2018 maupun Pilpres 2019 untuk tujuan politik. Menurut Buya, jika sentimen agama digunakan untuk tujuan politik, sama halnya dengan memperalat Tuhan untuk tujuan yang rendah.

BACA:Biasa Bersepeda, Buya Syafii Maarif: Saya Orang Kampung

Partai politik, organisasi masyarakat, dan semua pihak, kata Buya perlu bekerja keras untuk mengatasi permainan politik identitas dengan meninggalkan pengalaman Pilkada DKI Jakarta. Apa yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta, kata Buya menggambarkan bagaimana banyak orang menghabiskan energi yang sia-sia.

Dia menyebut apa yang terjadi di Pilkada Jakarta tidak sehat dan tidak beradab. Politik identitas, di antaranya sentimen agama dan sentimen anti-Cina yang mengemuka pada Pilkada DKI Jakarta mesti ditinggalkan. Satu di antara cara untuk mengatasinya adalah inisiatif membangun kerja sama antar tokoh NU dan Muhammadiyah dengan organisasi Indonesia Tionghoa.

Advertising
Advertising

BACA:Buya Syafii Maarif dan Mengapa Politikus Indonesia Kian Agresif

Kerja sama yang mereka lakukan bertujuan mengatasi kesenjangan sosial di Indonesia. Selain Buya Syafii, sejumlah tokoh yang mengambil peran kolaborasi itu adalah Koordinator Jaringan Gusdurian Allisa Wahid, Pengurus Besar NU Imam Aziz, dan Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa atau Inti, Teddy Sugianto.

Inti punya program kegiatan sosial kebangsaan dengan menggandeng para santri pondok pesantren. Beberapa di antaranya adalah mendorong kewirusahaan di kalangan santri, beasiswa kepada kelompok miskin, dan membantu penguasaan bahasa mandarin untuk santri dalam menghadapi persaingan pasar ekonomi bebas. “Kerja sama ini satu di antara cara untuk mengatasi politik identitas,” kata Buya Syafii Maarif.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

39 hari lalu

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.

Baca Selengkapnya

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

Rencana Yaqut Cholil Qoumas menjadikan KUA sebagai sentral pelayanan keagamaan mendapat berbagai respons.

Baca Selengkapnya

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

27 Februari 2024

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan rencana KUA jadi tempat pernikah semua agama harus dituangkan dalam PP atau Perpres.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

29 Januari 2024

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

20 Desember 2023

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

Ketua Fraksi PAN menyatakan tak ada sedikit pun niat Zulhas melecehkan agama.

Baca Selengkapnya

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

10 November 2023

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya, pertama Kristen

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

6 November 2023

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

Forum ICONIST 2023 kumpulkan penelitia dalam dan luar negeri bahas relevansi agama menghadapi kecanggihan teknologi dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

4 November 2023

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

Aksi Bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia menolak dan mengecam segala bentuk penjajahan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Konflik Israel Palestina, PBNU Akan Gelar Forum Internasional dengan Pemuka Agama Dunia

1 November 2023

Tanggapi Konflik Israel Palestina, PBNU Akan Gelar Forum Internasional dengan Pemuka Agama Dunia

PBNU akan menggelar forum internasional dengan para pemuka agama dari berbagai penjuru dunia untuk menanggapi konflik Israel Palestina.

Baca Selengkapnya