Kenang 13 Tahun Tsunami Aceh, JK: Korban Mati Syahid

Reporter

Amirullah

Editor

Amirullah

Selasa, 26 Desember 2017 16:48 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi keterangan di depan wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 28 November 2017. Tempo/Amirullah Suhada.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenang bencana tsunami Aceh 13 tahun lalu. Salah satu persoalan pelik yang dihadapi adalah pemakaman ratusan ribu korban. Namun JK berpendapat para korban tersebut mati syahid.

"Bahwa yang meninggal itu syahid. Karena itulah tidak perlu dimandikan dan dikafani," katanya dalam video yang dikirim juru bicara Wapres, Husain Abdullah, Selasa, 26 Desember 2017.

Kalla mengenang soal itu dalam obrolan santai bersama rekan-rekannya, salah satunya mantan Menteri Perindustrian, Saleh Husin. Sambil bersantap siang, dia bercerita tentang persoalan mendesak yang perlu diselesaikan segera, yakni pemakaman ratusan ribu jenazah korban tsunami.

Baca juga: 13 Tahun Tsunami, Pemerintah Aceh Gelar Zikir Internasional

Dalam kondisi normal, prosesi pengurusan jenazah meliputi empat hal, yakni memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan. Persoalannya, dalam bencana tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 itu, korban meninggal secara massal, yakni sekitar 200 ribu orang. Jenazah tersebut juga mulai membusuk sehingga pengurusan jenazah secara normal sulit dilakukan.

Melihat kondisi yang mendesak tersebut, Kalla meminta para ulama dipanggil untuk meminta fatwa mereka. Namun para ulama tersebut tak ada satu pun yang ditemukan. "Karena mereka pun menyelamatkan diri juga dan handphone tidak ada yang hidup, tidak ketahuan ke mana," ujarnya.

Situasi tersebut membuat orang-orang di Aceh bingung. "Jadi mereka tanya bagaimana ini, mayat sudah mau busuk, bagaimana ini caranya," ucap Kalla menirukan mereka.

Baca juga: Wartawan Aceh Kirim Doa untuk 22 Rekan Korban Tsunami

Kalla pun mengambil keputusan soal proses pengurusan jenazah tersebut. Dengan tegas, dia menyatakan sebagai pejabat tertinggi yang berada di Aceh saat itu. "Yang kedua, saya juga pernah sekolah agama. Saya punya kewenangan," tuturnya.

Setelah bilang begitu, Kalla meminta Azwar Abubakar, Gubernur Aceh saat itu, dipanggil. Kalla pun mengeluarkan ijtihadnya tentang pengurusan jenazah. "Menurut pendapat saya, ini syahid, tidak perlu dimandikan dan dikafani. Kalaupun mau, bagaimana caranya?" katanya. Pemakaman secara massal tanpa memandikan dan mengkafani pun dilakukan.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

7 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

5 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

8 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

9 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

9 hari lalu

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.

Baca Selengkapnya

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

9 hari lalu

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.

Baca Selengkapnya

Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

9 hari lalu

Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya