Polri: Malaysia Belum Deportasi Empat WNI Terduga Teroris

Reporter

Zara Amelia

Minggu, 24 Desember 2017 11:03 WIB

Sejumlah barang bukti dalam penangkapan para terduga teroris yang berada di Bekasi, di Mabes Polri, Jakarta, 15 Desember 2016. Barang bukti tersebut antara lain bekas panci yang telah di "discrubter" (memecahkan rangkaian bom), dan triacetone triperoxide (TATP). ANTARA/Meli Pratiwi/

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia belum memulangkan empat warga negara Indonesia terduga teroris yang ditangkap di negeri jiran itu. Hingga kini, Kepolisian Diraja Malaysia masih menahan keempat terduga teroris itu. “Belum dideportasi sampai hari ini,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Besar Martinus Sitompul melalui pesan elektronik, Ahad, 24 Desember 2017.

Empat terduga teroris asal Indonesia itu ditangkap bersamaan pada 4 Desember 2017. Keempat WNI itu MST, 38 tahun, asal Maluku; AB (31), asal Banten; JU (35), asal Banten; dan SU (31), asal Jawa Tengah. Keempatnya ditangkap setelah ketahuan memasuki Malaysia secara ilegal menuju Filipina. Mereka juga diduga tengah menggalang dana untuk aksi terorisme di Marawi, Filipina.

Baca: WNI Ditangkap di Malaysia, Diduga Perekrut ISIS

Martinus sebelumnya menjelaskan, keempat teroris itu akan segera dideportasi apabila ada kepentingan penyidikan lebih lanjut oleh pihak Polri. Polri sendiri, menurut Martinus, telah meminta Malaysia untuk mendeportasi empat WNI itu. “Karena yang menangkap sana (Malaysia), kami tunggu keputusannya (kapan memulangkan empat WNI itu),” kata Martinus.

Kepolisian Diraja Malaysia menangkap 20 terduga teroris sepanjang 30 November-15 Desember 2017, di antaranya adalah lima WNI. Mereka menangkap Hanif, teroris bom panci di Buah Batu, Bandung, pada 30 November 2017, yang bersembunyi di Malaysia. Hanif dideportasi pada 12 Desember 2017.

Pada Sabtu, 9 Desember 2017, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pergi ke Malaysia. Ia berkoordinasi dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia untuk segera memulangkan para WNI terduga teroris itu ke Indonesia. "Mereka siap mendeportasi," ucap Tito.

Baca juga: Tito: Malaysia Tangkap WNI Terduga Teroris...

Advertising
Advertising

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan WNI terduga teroris Hanif tinggal di rumah temannya di Malaysia saat melarikan diri. Setyo dan Tito juga mengatakan WNI itu merupakan anggota jaringan teroris Indonesia dan Malaysia. "Itu sudah diakui sendiri oleh Malaysia," tutur Setyo.

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

46 menit lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

7 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

23 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya