Ingin Bertemu Penyidik, Mantan Istri Setya Novanto 3 Kali ke KPK

Jumat, 22 Desember 2017 20:09 WIB

Tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta, 19 Desember 2017. Ketua DPR nonaktif itu menjalani pemeriksaan selama hampir 8 jam. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Priharsa Nugraha mengatakan mantan istri Setya Novanto, Luciana Lily Herliyanti, sudah tiga kali menyambangi gedung KPK. Menurut Priharsa, Luciana ingin bertemu dengan penyidik yang menangani kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

"Iya, sudah tiga kali," kata Priharsa di gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Desember 2017.

Baca: Mantan Istri Setya Novanto Berkali-kali Ingin Temui Penyidik KPK

Priharsa mengungkapkan mantan istri Setya itu datang ke KPK pertama kali pada 13 November 2017. Setelah itu, Luciana datang lagi pada 23 November 2017. Terakhir, Luciana terlihat di gedung KPK pada Kamis, 21 Desember 2017.

Priharsa berujar, Luciana ingin menemui penyidik sebelum Setya ditahan di Rutan Negara Kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK. "Iya (sebelum ditahan)," tuturnya. KPK resmi menahan Setya pada 19 November-6 Desember 2017.

Menurut Priharsa, KPK belum mengetahui informasi atau dokumen apa yang ingin disampaikan Luciana kepada penyidik. Sebab, hingga 21 Desember 2017, Luciana belum bertemu dengan penyidik karena tidak mengirim surat sebelumnya.

Baca: Putra Setya Novanto, Rheza Herwindo Penuhi Panggilan KPK

Priharsa menuturkan ada prosedur yang harus diikuti jika ingin bertemu dengan penyidik. Salah satunya mengirim surat ke bagian persuratan KPK dan menjelaskan kepentingannya. Surat itu ditujukan kepada penyidik terkait.

Luciana terlihat mendatangi gedung KPK pada Kamis, 21 Desember 2017. Mantan istri Setya Novanto itu datang pada pukul 13.15 WIB. Ia terlihat membawa amplop putih. Selang 30 menit kemudian, dia pergi sambil tetap memegang amplop itu.

TIKA AZARIA

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

8 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

9 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

15 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

16 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

18 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya