Wiranto: Kebakaran Hutan Masalah Strategis Regional dan Global

Reporter

Tika Azaria

Selasa, 19 Desember 2017 13:09 WIB

Ilustrasi upaya pemadaman kebakaran hutan. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut masalah kebakaran hutan, kebun, dan lahan (karhutbunla) merupakan masalah strategis regional dan global. Persoalan ini, menurut dia, bukan hanya masalah yang dihadapi Indonesia.

"Alasannya adalah Indonesia dianggap paru-paru dunia," kata Wiranto saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karhutbunla di Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2017.

Wiranto mengatakan, ketika terjadi kebakaran hutan di Indonesia, hutan Indonesia, yang disebut sebagai paru-paru dunia, akan berkurang. "Apalagi asap tidak mengenal batas wilayah, sehingga negara-negara tetangga akan terkena dampaknya," tuturnya. Karena itu, Wiranto menyebut karhutbunla ini menjadi masalah strategis regional.

Baca: Kebakaran Hutan, Sebagian Aceh Barat Diselimuti Asap Tebal

Dalam menangani permasalahan karhutbunla ini, Wiranto mengatakan, kementerian terkait sudah bersinergi dalam upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan. "Urusan hulu atau pencegahan itu urusan Menko Perekonomian. Penanggulangannya, pasukan tempurnya itu Menkopolhukam," ujar Wiranto.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menurut Wiranto, menjadi kementerian paling sibuk. Sebab, Kementerian ini akan mengurus masyarakat yang terkena dampak karhutla.

Titik api (hotspot) dan perkara karhutbunla tahun 2017 mengalami penurunan dibanding 2015. Wiranto menyampaikan hal ini bisa terjadi berkat kerja keras semua stakeholder.

Baca: Asian Games 2018, Ini Tekad Sumatera Selatan Bebas Bencana Asap

"Dilaporkan tadi oleh Menteri LHK ada penurunan yang sangat drastis betul, bukan karena kebetulan, bukan karena cuaca. Salah satunya karena usaha keras dari kita, dari semua stakeholder," tutur Wiranto.

Meski begitu, menurut Wiranto, masalah karhutbunla belum selesai. Dia menyebut masalah ini sama seperti penyakit. "Meski sudah diredam, akan muncul kembali jika perilaku masyarakat belum berubah."

Wiranto mengatakan, selain kultur masyarakat, perusahaan-perusahaan yang memperluas lahannya dengan membakar menjadi penyebab karhutbunla yang belum bisa diatasi. "Belum lagi keteledoran manusia. Ini penyakit yang masih ada," katanya.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

55 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya