Selesaikan Persoalan Papua, Pemerintah Diminta Kedepankan Dialog

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Desember 2017 11:52 WIB

Pasar Skouw lama di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, 14 November 2017. Untuk meningkatkan perekonomian perbatasan, pasar Skouw direnovasi yang masuk dalam pembangunan PLBN Skou tahap II. TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Change.org bekerjasama membuat survei persepsi masyarakat terhadap persoalan Papua. Survei itu melibatkan lebih dari 27 ribu responden. Sebanyak 5,51 persen warga asli Papua menganggap persoalan Hak Asasi Manusia adalah persoalan terbesar di Papua.

Berkaitan dengan itu, Tokoh Masyarakat Papua Peter Nales berpendapat pendekatan dialog adalah langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan persoalan HAM di Papua. “Karena dialog tidak membunuh siapapun. Dialog dikedepankan untuk mencegah konflik sekaligus menyelesaikan masalah Papua terkini,” kata Peter di Kantor LIPI, Jakarta Selatan pada Kamis, 14 Desember 2017.

Baca: LIPI: Ada Perbedaan Persepsi Soal Kondisi Papua

Peter mengatakan, dialog diperlukan karena banyaknya perubahan demografi akibat migrasi besar-besaran di Papua. Perubahan itu, kata Peter, membuat orang asli Papua sudah menjadi minoritas di tanah Papua sendiri.

“Di Jayapura, Merauke, Timika, Sorong, orang Papua sudah menjadi minoritas. Ada kekhawatiran orang Papua semakin minoritas hingga suatu saat bisa punah. Memang kita butuh dialog,” kata Peter.

Advertising
Advertising

Hasil survei LIPI dan change.org menunjukkan perbedaan pandangan terhadap kasus terbesar di Papua. Namun sebesar 93 persen menilai diskusi nasional penting dilakukan Pemerintah untuk menyelesaikan persoalan di Papua.

Baca: Survei: Pelanggaran HAM Jadi Persoalan Terbesar di Papua

Ada tiga kelompok responden dalam survei tersebut yaitu 2 persen warga Papua asli, 3 persen warga Papua non-asli, dan 95 persen warga Indonesia di luar Papua. Cahyo Pamungkas dari tim Kajian Papua, LIPI, mengatakan survei ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana publik dalam hal ini warganet memandang masalah-masalah yang terjadi di Papua. “Isu-isu apa yang menjadi perhatian mereka, serta sejauh mana pemahaman mereka tentang isu-isu di tanah Papua,” ujar Cahyo.

Hasil survei menunjukkan 62 persen warga luar Papua menilai kondisi Papua saat ini mengkhawatirkan. Sedangkan 63 persen penduduk Papua nonasli menjawab kondisi Papua saat ini baik dan sangat baik. Sedangkan hampir 70 persen warga Papua asli menilai kondisinya mengkhawatirkan dan sangat mengkhawatirkan.

Perbedaan persepsi juga muncul saat responden ditanyakan apa masalah terbesar di Tanah Papua. Jawaban tertinggi dari warga luar Papua sebesar 14 persen adalah kualitas pendidikan yang rendah. Sedangkan penduduk papua nonasli, sebesar 12,8 persen menjawab miras dan narkoba. Sebanyak 14 persen warga Papua asli menjawab pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurut Cahyo, hasil survei itu telah menunjukkan bahwa permasalahan di Papua tidak hanya pendidikan, kemiskinan dan miras, namun juga pelanggaran HAM. Oleh karena itu, menurut dia, penyelesaian persoalan papua tidak bisa dilepaskan dari penyelesaian HAM. “Baik dengan cara pengadilan ataupun rekonsiliasi,” kata dia.

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

4 jam lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

10 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

11 jam lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

1 hari lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

3 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

3 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

3 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya