Atasi KLB Difteri, Kemenkes Sediakan 3,5 Juta Vial Vaksin

Reporter

Tika Azaria

Rabu, 13 Desember 2017 15:10 WIB

Ekspresi seorang siswa saat imunisasi penyakit difteri yang di lakukan oleh dinas kesehatan DKI Jakarta di SMAN 33, Cengkareng, Jakarta, 11 Desember 2017. Penyakit difteri yang menyerang anak-anak dan orang dewasa telah mewabah di beberapa wilayah Indonesia. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Djoewita Moeloek mengatakan bahwa logistik kementeriannya sudah siap menghadapi difteri. Kementeriannya sudah berkoordinasi dengan PT. Biofarma untuk pembuatan vaksin difteri tetanus (DT) tersebut.

Nila telah meminta agar perusahaan vaksin terbesar nomor 4 di dunia itu untuk meningkatkan persediaan di tahun 2018. "Kita sediakan begitu banyak. Tentu kita akan mengatasi dengan ORI ini di beberapa provinsi. Dan dilanjutkan terus di tempat-tempat lain," kata dia seusai menghadiri penganuerahan Penghargaan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama di Auditorium Mutiara PTIK, Jakarta Selatan pada Rabu, 13 Desember 2017.

Baca: Kemenkes Sebut Masyarakat Antusiasi Ikut Imunisasi Difteri

Kementerian Kesehatan, kata Nila, saat ini sudah menyediakan sebanyak 3,5 juta vile vaksin untuk merespon mewabahnya penyakit difteri melalui ORI atau Outbreaks Respons Immunization. Satu vile vaksin itu bisa diberikan untuk 8 orang.

ORI merupakan pemberian imunisasi secara massal. Nila menyatakan akan melakukan ORI untuk mencegah penyebaran virus difteri secara bertahap di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. "Tapi tempat lain mereka sudah melakukan juga, seperti Jawa Timur karna vaksin ini selalu ada di pemda atau di kadinkes-kadinkes," ujar Nila.

Advertising
Advertising

Baca: Kementerian Kesehatan Minta Produksi Vaksin Difteri Dipercepat

Menurut Nila, sejauh ini penderita difteri paling banyak adalah anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Hal itu dikarenakan mereka tidak mendapatkan imunisasi. Tidak hanya yang berusia lima tahun kebawah, tapi 18 tahun ke bawah juga diminta untuk suntik antibodi ulang.

Bakteri difteri ini bisa menular melalui air ludah. Nila menuturkan, ketika air ludah seorang penderita difteri mengenai orang lain, jika daya tahan tubuhnya lemah, maka ia akan dengan mudah terjangkit. "Kami imbau bilamana ada yang sakit pakai masker. Jadi percikan ludah ini tidak menular pada orang," kata dia.

Berita terkait

Kemenkes Buka Seleksi PPPK 2024, Ini Jadwalnya

7 hari lalu

Kemenkes Buka Seleksi PPPK 2024, Ini Jadwalnya

Pembukaan pendaftaran PPPK tersebut dilakukan dalam dua periode.

Baca Selengkapnya

KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

14 hari lalu

KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

KPK telah menahan dua tersangka, yakni PPK Puskris Kemenkes Budi Sylvana dan Dirut PT EKI Satrio Wibowo.

Baca Selengkapnya

Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

14 hari lalu

Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

14 hari lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

17 hari lalu

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

20 hari lalu

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

23 hari lalu

Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Kolaborasi dalam Pelatihan Petugas Kesehatan di Papua

23 hari lalu

Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Kolaborasi dalam Pelatihan Petugas Kesehatan di Papua

CDC Amerika Serikat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI mendukung pelatihan manajemen wabah penyakit pada petugas kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan

25 hari lalu

Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan

Kemenkes menegaskan, penutupan sementara PPDS dilakukan sebagai upaya mitigasi dari intervensi.

Baca Selengkapnya

Kembali Terdeteksi Cacar Monyet, Waspada Terhadap Kasus Mpox di Indonesia

27 hari lalu

Kembali Terdeteksi Cacar Monyet, Waspada Terhadap Kasus Mpox di Indonesia

Kementerian Kesehatan melaporkan perkembangan terbaru terkait kasus Mpox atau cacar monyet di Indonesia. Apa yang harus diwaspadai?

Baca Selengkapnya