Dugaan Penipuan Bisnis Apartemen Mewah Dilaporkan ke Polisi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 12 Desember 2017 16:37 WIB

Jacqueline warga cina korban penipuan apartemen. foto: Lestantya R. Baskoro

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri warga negara asing melaporkan seorang perempuan Indonesia dengan tuduhan melakukan penipuan pembelian apartemen. Mengaku telah menyetor Rp 1,7 miliar.

Jacqueline Xie dan David Siqueiros kini harus bolak-balik ke Polda Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Setelah pengaduan mereka pada 20 November lalu, sejak Senin pekan lalu, keduanya silih berganti diminta keterangan oleh polisi. “Kami ingin uang kami kembali, di situ juga ada uang orangtua saya,” kata Jacqueline, perempuan berkewarganegaraan Tiongkok yang menikah dengan David, warga negara Amerika Serikat.

Baca: Buron Penipu Apartemen Rp 6,5 Miliar Ditangkap

Pasangan yang menikah pada 2016 di Seattle, Amerika Serikat itu mengadukan Kalista karena merasa ditipu perempuan warga negara Indonesia tersebut. Melengkapi pengaduannya, selain memberikan bukti transfer uang mereka ke Kalista, keduanya juga menyodorkan bukti pernikahan mereka. “Kami juga sudah melaporkan pernikahan kami ke Kedutaan Besar Amerika dan Cina di Indonesia,” ujar Jacqueline.

Kasus ini bermula pada 2014 ketika Kalista dan David sepakat membeli satu unit hunian Apartemen Ascott di kawasan elite Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Karena warga negara asing dilarang memiliki apartemen dengan hak milik, keduanya sepakat apartemen bernomor 40G itu atas nama Kalista. David membayar separuh uang muka dengan total keseluruhannya Rp 1,7 miliar.

Baca:Dugaan Penipuan Bisnis Apartemen Mewah, Begini Penjelasan Notaris

Namun, dalam perjalanannya, terjadi ketidakcocokan diantara mereka. Bersama istrinya, yang juga “menanamkan” uang dalam pembelian apartemen itu, David kemudian mendesak Kalista mengembalikan uang yang sudah disetorkannya tersebut. Kalista menolak, maka Jacqueline dan David membawa persoalan ini ke polisi.

“Kasus seperti ini, orang asing membelia hunian bersama warga negara Indonesia dan kemudian timbul masalah sebenarnya cukup sering terjadi di Jakarta, tapi tidak terekspose di media, ujar Any Aryani, praktisi hukum yang mendampingi David dan Kalista mengurus persoalan mereka di kepolisian.

Advertising
Advertising

Dalam sejumlah kasus, ujar Any, warga negara asing itu terpaksa “gigit jari,” karena memang apartemen itu tidak atas namanya. “Orang asing juga cenderung memilih tak mau ribut,” kata Any. Untuk kasus yang menimpa David dan Jaqueline, Any mengadukan Kalista selain melakukan penipuan juga penggelapan.

Menurut Any, karena terbentur pada undang-undang, sementara mereka memerlukan untuk tinggal di Indonesia, banyak warga negara asing di Jakarta membeli apartemen dengan cara sharing dengan warga negara Indonesia. “Dengan cara ini, otomatis nama pemiliknya adalah orang Indonesia walau uangnya sebenarnya milik orang asing itu,” ujarnya.

Menurut dia ada sejumlah tujuan orang asing memiliki apartemen tersebut. Selain kemudian tidak perlu menyewa tempat tinggal, juga saat dijual, karena harus pulang ke negaranya, misalnya, harga apartemen itu sudah naik.

Terletak di lantai 40 apartemen milik David-Kalista, yang saat dibeli harganya Rp 7,4 miliar kini nilainya, menurut sejumlah karyawan apartemen mewah itu, sekitar Rp 9 miliar. Kepada Tempo, Andri, petugas administrasi apartemen tersebut membenarkan apartemen 40G itu atas nama Kalista.

Dihubungi Tempo kemarin, Kalista menolak jika ia dituding melakukan penipuan. Menurut dia hak setiap orang untuk bikin laporan ke polisi, namun dia juga memiliki bukti ia tidak bersalah. “Tunggu saja hasil laporannya,” ujarnya.

L.R. BASKORO – LAWMAG

Berita terkait

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

2 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

12 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

15 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

16 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

21 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

22 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

24 hari lalu

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

25 hari lalu

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

25 hari lalu

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya