Antisipasi Penyebaran Difteri, Beberapa Daerah Lakukan Imunisasi

Reporter

Agoeng Wijaya

Jumat, 8 Desember 2017 07:01 WIB

Ekspresi kesakitan seorang siswa saat mengikuti suntik imunisasi Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus difteri (Td) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, 8 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Jawa Barat akan memprioritaskan daerah perbatasan dengan wilayah DKI Jakarta untuk dilakukan imunisasi difteri. “Sasarannya sekitar 3.629.178 orang yang tersebar di lima kabupaten atau kota,” kata Kepala Seksi Surveilan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Yus Ruseno, kepada Tempo, Kamis, 7 Desember 2017.

Lima daerah tersebut meliputi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Karawang, dan Purwakarta. Yus mengatakan pelaksanaan imunisasi akan dimulai pada Senin pekan depan. “Kami masih menunggu drop vaksin dan jarum suntik,” ujarnya.

Baca: Kemenkes: 66 Persen Kasus Difteri Karena Pasien Tak Diimunisasi

Difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman Corynebacterium diptheriae. Kuman menyerang saluran pernapasan hingga bisa menyebabkan kematian. Hingga bulan lalu, sebelas provinsi telah menyatakan penyebaran kuman difteri sebagai kejadian luar biasa, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.

Status kejadian luar biasa diberlakukan setelah jumlah kasusnya meningkat tajam. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga November 2017, kasus difteri dilaporkan terjadi di 95 kabupaten dan kota yang tersebar di 20 provinsi. Sedikitnya 38 orang meninggal dari 590 kasus yang ditemukan. Kementerian Kesehatan telah mengimbau masyarakat agar mengikutsertakan anak-anak mereka dalam program imunisasi difteri.

Imunisasi difteri diberikan melalui imunisasi dasar pada bayi di bawah 1 tahun sebanyak tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib. Selanjutnya, imunisasi lanjutan (booster) diperlukan, berupa satu dosis vaksin DPT-HB-Hib terhadap anak berumur 18 bulan; vaksin DT bagi anak kelas I sekolah dasar; serta satu dosis vaksin TD pada murid kelas II yang diulang ketika anak duduk di kelas V.

Baca: KLB Difteri, Jawa Barat Prioritaskan Imunisasi di Perbatasan DKI

Menurut Yus, imunisasi mulai pekan depan hanya ditujukan kepada warga yang berusia kurang dari 19 tahun karena keterbatasan anggaran. Itu pun dilakukan secara bertahap di posyandu, sekolah, dan puskesmas. “Kami juga baru diinformasikan kemarin. Masalahnya enggak ada dana karena ini dilaksanakan pada akhir tahun,” kata Yus. Menurut dia, hingga kini sedikitnya 18 kabupaten dan kota di Jawa Barat juga telah menyatakan difteri sebagai kejadian luar biasa setelah muncul 125 kasus yang menyebabkan 13 orang meninggal.

Advertising
Advertising

Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan data potensi sasaran imunisasi massal untuk mencegah kasus difteri di wilayah mereka. Sasaran imunisasi diperkirakan mencapai 700-800 ribu orang rentang usia 0-19 tahun. “Ketersediaan logistik yang menanggung adalah Kementerian Kesehatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, kepada Tempo, Kamis, 7 Desember 2017. Imunisasi massal juga akan dilakukan di sejumlah kabupaten dan kota yang kini telah berstatus KLB difteri.

AHMAD FIKRI | ADI WARSONO | JONIANSYAH HARDJONO | IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

41 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

59 hari lalu

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

28 Februari 2024

5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

22 Februari 2024

90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya

Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

11 Januari 2024

Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Pakar mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu melindungi ana dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya