TEMPO.CO, Pacitan - Banjir Pacitan terjadi setelah kabupaten di Jawa Timur tersebut diguyur hujan sejak Selasa dinihari, 28 November 2017. Sedikitnya lima orang dilaporkan hilang akibat tertimbun longsor dan terseret air sungai yang mengalir di wilayah Kecamatan Kebonagung.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dua korban ditemukan tewas tertimbun tanah longsor dan hanyut dalam banjir di Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung. Sedangkan tiga warga lain belum ditemukan. “Proses pencarian masih terus dijalankan,’’ kata Sekretaris BPBD Kabupaten Pacitan Ratna Budiono saat dihubungi Tempo, Selasa siang.
Ratna menyebut proses evakuasi warga yang terdampak banjir juga dilakukan. Petugas gabungan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pacitan dibantu BPBD Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek mengevakuasi sedikitnya 1.200 warga ke lokasi pengungsian.
“Di kawasan JLS (jalan lintas selatan) yang lebih tinggi daripada pemukiman dan beberapa titik lain yang aman,” ucap Ratna.
Lokasi penampungan sementara itu diperuntukkan bagi warga sejumlah desa yang terkena banjir. Luapan air dari sungai yang mengalir dari wilayah Kecamatan Kebonagung menuju Sungai Grindulu, sungai terbesar di Pacitan, menenggelamkan sejumlah rumah. Permukiman warga itu terletak di wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kebonagung, Pacitan, dan Arjosari.
Hingga kini, Ratna menuturkan, pihaknya belum dapat mendata jumlah rumah yang terendam banjir. Sebab, petugas TRC masih fokus mencari korban dan mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman. “Sekarang di Pacitan darurat bencana. Hal ini sebagai dampak badai di laut selatan Jawa.”
Bencana alam yang terjadi di Pacitan membuat warga panik. Sejumlah warga sibuk mengevakuasi keluarganya ke tempat aman.
“Saya mengungsikan keluarga dengan naik sepeda motor ke Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan. Ada juga yang membantu mengungsikan menggunakan mobil,” ujar Nuan Egfa, salah satu korban banjir Pacitan asal Desa Purworejo, yang tengah mengevakuasi keluarganya di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan.
Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.
WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang
5 hari lalu
WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang
Wahyu Hidayat selama ini dikenal sebagai ahli tata kota dan bersama Ali Muthohirin telah memiliki program prioritas yang dijalankan apabila terpilih di Pilwali Kota Malang 2024. Program unggulan itu adalah menyelesaikan masalah dasar perkotaan, seperti banjir, kemacetan, dan parkir.