Usai Bebaskan Sandera, TNI-Polri Masih Siaga di Mimika Papua

Reporter

Antara

Minggu, 19 November 2017 12:11 WIB

Anggota polisi berjaga-jaga dekat bus-bus yang membawa warga kampung Kimbeli, Utikini, dan Banti, yang dievakuasi di Timika, Papua, 17 November 2017. Satuan tuga gabungan TNI dan Polisi berhasil membebaskan 1.300 warga yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata. AP/Albertus Vembrianto

TEMPO.CO, Timika - Pasukan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI, yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu Operasi Penanggulangan Kelompok Bersenjata, hingga kini masih terus disiagakan di Desa Banti dan Kimbely, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. Mereka masih disiagakan untuk melakukan proses rehabilitasi masyarakat setempat.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, dalam proses rehabilitasi itu, aparat melakukan pemulihan terhadap warga yang selama tiga pekan terakhir mengalami kondisi traumatis mental, fisik, dan psikis akibat tekanan atau intimidasi oleh kelompok bersenjata. "Mudah-mudahan hal ini mendapat sambutan baik, terutama oleh pemda setempat, agar upaya pembinaan kepada masyarakat di Banti dan Kimbely secepatnya dipulihkan kembali," katanya pada Sabtu, 18 November 2017.

Baca: Polda Papua Imbau 21 DPO Kelompok Bersenjata Menyerahkan Diri

Kamal mengatakan proses rehabilitasi warga di kedua desa itu akan terus dilakukan untuk memulihkan kondisi mereka dari rasa takut serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dari upaya pendudukan kembali oleh kelompok bersenjata. "Kehadiran aparat TNI dan Polri di sana sebagai wujud negara hadir untuk melindungi rakyatnya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan pasukan TNI dan Polri masih akan berada di Banti dan Kimbely hingga situasi keamanan di wilayah itu benar-benar pulih seperti sebelum adanya kelompok bersenjata. "Pasukan kami belum ditarik dan masih berada di sana. Bahkan tadi pagi sudah ada penambahan pasukan dari Brigif 20 Ima Jaya Keramo Timika dan Brimob dipimpin langsung oleh Komandan Brigif 20/IJK Kolonel Infanteri Frits Pelamonia untuk memulihkan situasi dan kondisi di Banti dan Kimbely," ucapnya.

Baca: Begini Detail Proses Pembebasan Sandera di Mimika Papua

Pada Jumat, 17 November 2017, pasukan gabungan TNI dan Polri membebaskan 344 warga sipil yang selama tiga pekan terisolasi oleh kelompok bersenjata di Desa Banti dan Kimbely serta area longsoran Kali Kabur. Pembebasan ratusan warga sipil itu berlangsung cukup dramatis lantaran kelompok bersenjata terus menembaki aparat dan warga dari wilayah ketinggian. Meski demikian, hingga proses evakuasi berakhir, tidak ada aparat serta warga yang terluka.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

4 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

5 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

22 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

1 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya