Setya Novanto Ditahan, Golkar Jawa Tengah Ingin Partai Bersikap

Minggu, 19 November 2017 06:51 WIB

Dua karangan bunga ucapan semoga lekas sembuh untuk Ketua DPR Setya Novanto di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, 18 November 2017. Salah satu karangan bunga tersebut bernada satire dengan tulisan papa tiang listrik dan tagar save tiang listrik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Harian DPD I Partai Golkar Iqbal Wibisono mengatakan elit Partai Golkar harus mengambil langkah konkret sehubungan dengan penahanan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Setya Novanto. “Sekarang harus diambil sikap terbaik untuk penyelamatan Golkar," kata Iqbal kepada Tempo, Ahad, 20 November 2017.

Menurut Iqbal, kasus hukum yang menimpa Setya adalah persoalan pribadi. “Sehingga, serahkan kepada yang berwenang.”

Baca: Romi PPP tentang Setya Novanto: Dramaturgi ...

Iqbal memohon kepada elit partai di Jakarta segera melakukan konsolidasi dan mengambil langkah tepat. Ketepatan sikap diperlukan sebagai langkah persiapan Golkar menuju pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019.

"Kondisi (saat) ini sangat berpengaruh (terhadap pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.” Menurut Iqbal saran mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung agar Setya Novanto harus diganti adalah jalan terbaik bagi partai. “Kami memastikan di Jawa Tengah, Golkar jalan sesuai AD/ARR," ujar Iqbal.

Akbar kembali menyuarakan penggantian Setya Novanto. "Tidak ada langkah lain, Golkar harus segera melakukan perbaikan. Golkar harus segera menyiapkan pergantian kepemimpinan," ujarnya setelah pembukaan Musyawarah Nasional Kahmi di Medan, Jumat, 17 November 2017.

Hal itu harus dilakukan lantaran dukungan untuk Partai Golkar terus menurun. Menurunnya tingkat keterpilihan Golkar, kata Akbar, adalah bukti pimpinan Golkar tak mampu memberdayakan semua pemangku kepentingan untuk kemajuan partai. Menurut dia, keberhasilan partai bergantung pada sosok pemimpinnya.

Baca juga: Kasus Setya Novanto, Pengamat: Kasihanilah ...

Sedangkan Jusuf Kalla menilai cara Setya menghadapi kasus hukumnya berpengaruh buruk bagi Golkar. “Menghilang saat dijemput KPK adalah kampanye negatif bagi Golkar,” kata JK di Jakarta, Kamis, 16 November 2017. Pengurus Partai Golkar harus bergerak untuk menyelamatkan partai.

Advertising
Advertising

Iqbal berharap kasus Setya tidak berdampak buruk terhadap citra Golkar dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah. Namun, ia tidak bisa memperkirakan apakah kasus Setya tidak berpengaruh pada citra calon gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Golkar.

"Pak Novanto tetap harus diberi kesempatan menyelesaikan proses hukum. Para elit di jakarta harus ambil langkah yang baik.” Ia menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada Setya Novanto dan berdoa untuk kesembuhannya.

Berita terkait

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

17 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

1 hari lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

3 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

3 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

4 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

4 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

4 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya