Menristekdikti Wacanakan Pengurangan Fakultas di Perguruan Tinggi

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 15 November 2017 16:15 WIB

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek), Muhammad Nasir. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mewacanakan pengurangan fakultas untuk efisiensi di perguruan tinggi.

"Kami mewacanakan efisiensi fakultas karena di luar negeri saja jumlah fakultas tidak sebanyak di sini," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir di Pekanbaru, Rabu, 15 November 2017.

Nasir memberi contoh Universitas Queensland, Australia, yang hanya memiliki lima fakultas, yakni fakultas sains, kesehatan, sains sosial dan kemanusiaan, teknik, serta ekonomi bisnis dan hukum.

Sedangkan sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air memiliki fakultas lebih dari lima. Universitas Riau saja memiliki 10 fakultas.

Baca juga: Jokowi Minta Perpusnas Berintegrasi dengan Perguruan Tinggi

"Banyaknya fakultas sangat berkaitan dengan pejabatnya dan tunjangannya. Bisa enggak enam dekan menjadi satu dekan?” ucap Nasir.

Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengaku pernah melakukan simulasi dan diperkirakan akan bisa menghemat anggaran sekitar 30 hingga 40 persen. Untuk tunjangan pejabat program studi saja, kata dia, menghabiskan anggaran 55 persen dari alokasi dana.

"Kami mengapresiasi rektor yang melakukan reformasi langkah itu. Kami akan mengapresiasi rektor tersebut," tuturnya.

Selain itu, dia meminta perguruan tinggi melakukan reformasi dalam bidang pengelolaan perguruan tinggi sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi.

Dia mengharapkan perguruan tinggi di Indonesia mulai mengembangkan sistem perkuliahan berkonsep e-learning atau berbasis teknologi informasi.

"Kuliah ke depannya sudah harus berubah memakai konsep e-learning. Kalau sudah e-learning, kelas sudah akan menjadi museum. Pemakaian kelas akan berkurang karena konsep belajarnya bisa di mana saja, bisa saja di rumah."

Baca juga: Bertemu Rektor, Jokowi Minta Kampus Antisipasi Perubahan

Nasir juga mengatakan perkembangan perguruan tinggi di masa mendatang tidak lagi mengandalkan gedung-gedung pusat kegiatan dan perkuliahan, tapi akan berubah menjadi berbasis teknologi informasi yang mengarah pada e-learning.

"Kita harus dorong perguruan tinggi mengikuti perkembangan teknologi, misalnya, nanti diarahkan kepada classroomless, borderless, dan paperless, yang sudah berbasis teknologi informasi," kata Nasir.

Nasir menyampaikan upaya yang dilakukan Kementerian Riset adalah tetap menjaga mutu dan kualitas pendidikan tinggi serta mendorong pembangunan infrastruktur yang memadai.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

12 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

9 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

17 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

23 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya