TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir serta Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy untuk mengintegrasikan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan perguruan tinggi. Terutama dalam hal pengadaan jurnal internasional. Hal itu disampaikan Jokowi setelah meresmikan gedung baru Perpustakaan Nasional.
"Jadi nantinya jurnal internasional semua perguruan tinggi dipusatkan di Perpusnas (perpustakaan nasional)," ujar Jokowi di gedung baru Perpustakaan Nasional di kawasan Medan Merdeka Selatan, Kamis, 14 September 2017.
Baca: Jokowi Minta Dana Desa Digunakan untuk Bangun Perpustakaan
Jokowi menjelaskan, alasan di balik permintaannya tersebut karena akan mengurangi beban perguruan tinggi dalam pengadaan jurnal internasional. Sebab, harga berlangganan jurnal internasional, terutama dari universitas bergengsi tidaklah murah.
Dengan terintegrasi ke Perpustakaan Nasional, kata Jokowi, perguruan tinggi tersebut bisa menggunakan jurnal hasil langganan Perpustakaan Nasional secara gratis. Di sisi lain, hal itu juga akan meningkatkan kerja sama Perpustakaan Nasional dan perguruan tinggi. "Kami hitung lebih efisien, murah kalau disatukan, jangan sendiri-sendiri," ucapnya.
ISTMAN M.P.