Baku Tembak Lagi di Papua, Polisi Menyisir Lokasi

Reporter

Syafiul Hadi

Rabu, 15 November 2017 09:41 WIB

Akhirilah Kekerasan Negara di Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua menyelidiki kelompok kriminal bersenjata yang terlibat kontak senjata dengan Korps Brigade Mobil pada Rabu, 15 November 2017 sekitar pukul 03.50 waktu setempat. "Tim yang lain masih menyisir untuk mencari mereka," ujar Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Hubungan Masyarakat Polda Papua Ajun Komisaris Besar Suryadi Diaz saat dihubungi Tempo di Jakarta, Rabu, 15 November 2017.

Anggota Brimob Detasemen B Kepolisian Daerah Papua di Timika, Brigadir Firman tewas ditembak kelompok bersenjata di Mile 69 Distrik Tembagapura. Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan Firman mengalami luka tembak pada punggungnya. Saat itu, kata dia, Firman bersama rekan-rekannya mengejar kelompok bersenjata yang menembak kendaraan milik PT Freeport di Mile 69 Tembagapura pada Selasa, 14 November 2017.

Baca:
Baku Tembak Lagi di Papua, Polisi: Kelompok Bersenjata yang Sama ...
Polisi Dinilai Manipulasi Kabar Penyanderaan ...

Suryadi mengatakan penembakan terhadap Brimob diduga dilakukan oleh kelompok yang sama dengan sebelumnya. Sebab, kata, dia penembakan terjadi di lokasi yang sama. "Lokasinya masih sama, berarti tetap mereka, tidak ada yang lain," katanya.

Ketegangan terjadi di wilayah Tembagapura, Mimika, Papua beberapa waktu belakangan ini. Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar menyampaikan informasi penyanderaan 1.300 warga di Desa Kimberli dan Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, pada Kamis pekan lalu, 9 November 2017. Polisi menyebut para penyandera sebagai kelompok kriminal bersenjata.

Baca juga: Massa Serang Mapolresta Jayapura Papua

Namun, pengacara Hak Asasi Manusia Veronica Koman membantah berita penyanderaan itu. Ia mengatakan kepolisian telah memanipulasi fakta mengenai situasi yang sebenarnya di wilayah itu. “Tidak benar itu (ada penyanderaan),” kata Veronica kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 12 November 2017.

Advertising
Advertising

Vero mengatakan bahwa kelompok bersenjata yang dimaksud kepolisian adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). “Kepolisian mengganti TPN dengan KKB untuk justifikasi dan tujuan tertentu.” Salah satunya agar kepolisian bisa menyisir perkampungan. Warga di kedua kampung, menurut dia, justru merasa terintimidasi oleh kehadiran TNI dan Polri.

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

12 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

14 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

17 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

21 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya