Penyanderaan di Papua, JK: Selamatkan Rakyat Apa pun Caranya

Selasa, 14 November 2017 17:08 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi keterangan di depan wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa, 7 November 2017. Tempo/Amirullah Suhada

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia mengupayakan segala cara untuk menyelamatkan 1.300 warga Papua yang disandera di Desa Kimberly dan Desa Banti, Tembagapura, Papua, oleh kelompok bersenjata. Sebab, kata JK, keselamatan rakyat adalah yang paling utama.

"Polisi dan TNI sudah mengusahakan untuk menyelesaikan masalah itu secara persuasif. Itu hal pertama. Tetapi, kalau tidak dicapai, tentu pemerintah harus mementingkan kepentingan rakyat yang lebih besar. Jadi harus tegas juga," ujarnya itu di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 14 November 2017.

Informasi penyanderaan 1.300 orang di Mimika itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Boy Rafli Amar pada Kamis pekan lalu, 9 November 2017. Polisi menyebutkan para penyandera sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Baca juga: Penyanderaan, Polisi Ungkap Kondisi Terakhir di Mimika, Papua

Warga di Desa Kimberly dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung dan melarang warga desa beraktivitas mencari kebutuhan pokok hingga mengisolasi jalur lalu lintas.

Namun pengacara hak asasi manusia, Veronica Koman, membantah berita penyanderaan dan intimidasi terhadap 1.300 warga di kedua desa tersebut. Veronica menuduh kepolisian telah memanipulasi fakta mengenai situasi yang sebenarnya di wilayah itu. “Tidak benar itu (penyanderaan),” katanya kepada Tempo di Jakarta, Minggu, 12 November 2017.

Vero mengatakan KKB yang dimaksud kepolisian adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). “Kepolisian mengganti TPN dengan KKB untuk justifikasi dan tujuan tertentu,” ujarnya. Salah satu tujuannya, kata dia, agar kepolisian bisa menyisir perkampungan. Warga di kedua kampung tersebut, menurut dia, justru merasa terintimidasi dengan kehadiran TNI dan Polri.

Saat ini, kepolisian sudah mengepung kedua kampung tempat para warga disandera. Kepolisian memilih langkah persuasif untuk mengakhiri penyanderaan. Polisi menawarkan dua opsi terhadap pihak OPM. Opsinya, menyerahkan diri atau meninggalkan kampung.

JK melanjutkan, dia tidak menutup kemungkinan opsi menyerang para anggota OPM yang menyandera warga. Ia menegaskan kembali bahwa hal yang terpenting adalah menyelamatkan warga.

Baca juga: Kelompok Separatis Papua Bantah Lakukan Penyanderaan

"Ya, kita harus menyelamatkan rakyat, apa pun caranya," ucapnya. JK menambahkan, belum tahu persis apa saja keinginan para penyandera. Namun ia menduga gerakan separatis, seperti OPM, selalu bertujuan melawan pemerintah.

Saat ditanyai soal apakah dia meyakini penyanderaan itu benar-benar terjadi—karena ada yang mengklaim hal itu palsu, JK yakin penyanderaan tersebut benar-benar terjadi. Sebagai catatan, akses media ke Papua masih dibatasi terkait dengan penyanderaan itu.

"Di media sendiri dimuat secara langsung, berarti bukan palsu. Orang disandera, mana mungkin palsu beritanya," tuturnya.

Berita terkait

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 menit lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

3 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

4 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

4 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

18 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya