Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo memimpin upacara pembukaan pekan Olahraga bersama Perwira Tinggi (PATI) dan pertandingan piala panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 8 September 2017. Pertandingan pekan olah raga bersama PATI diadakan pada 11-19 September 2017. TEMPO/Ilham Fikri
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia mengadakan seminar sehari kerja sama TNI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan tema "KetahananKesehatan Global dalam Perspektif Pertahanan." Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memuji peranan dokter-dokter di Indonesia.
"Saya merasa bangga bisa berdiri dihadapan dokter-dokter yang luar biasa," ujar Panglima Gatot dalam sambutannya di Aula Gatot Subroto Markas Besar TNI, Jakarta, Kamis, 9 November 2017.
Gatot didampingi oleh Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Ilham Oetama Marsis, membuka acara seminar. Acara ini diikuti oleh dokter-dokter dari jajaran TNI dan di lingkungan IDI. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh dokter peserta seminar akan pentingnya program Global Health Security.
Panglima TNI berujar IDI adalah organisasi umum pertama yang diizinkan masuk Aula Gatot Subroto. Sebab, kata dia, aula tempat seminar ini merupakan aula yang hanya digunakan para jenderal dan para menteri. "Karena ini seminar nasional untuk ketahanan kesehatan, para dokter ini adalah jenderalnya untuk bidang kesehatan," ucapnya.
Menurut Gatot dokter merupakan salah satu ujung tombak dalam menjaga dan membangun Indonesia. Sebab, kata dia, dokter merupakan agen pelayanan kesehatan dan juga agen perubahan. "Juga merupakan agen pertahanan," katanya.
Gatot mengatakan sangat bergembira IDI dan TNI dapat menyelenggarakan seminar. Menurut dia seminar tersebut sebuah langkah yang luar biasa dalam menjaga bangsa dan negara dalam bidang kesehatan. "Jadi bukan IDI yang butuh TNI, tetapi TNI yang membutuhkan IDI," tuturnya.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
3 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.