Ekonomi Digital Melejit di 2025

Rabu, 1 November 2017 21:38 WIB

Gedung Indosat ooredoo di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

INFO TEKNO - Bagaimana nasib ekonomi Indonesia sepuluh tahun mendatang? Tak perlu cemas-cemas amat. Sejumlah lembaga riset dunia meramal Indonesia akan terus tumbuh membaik. Bahkan ekonomi digitalnya diperkirakan akan bisa mencapai US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.040 triliun, berkontribusi 10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025. Namun ada prasyarat yang harus terpenuhi, yaitu upaya digitalisasi serius di berbagai sektor, penetrasi kepemilikan gadget, internet yang merata, serta kesadaran memanfaatkan teknologi terkini.

Itulah riset yang dirilis McKinsey, yang mengukur kemajuan digital di Indonesia. McKinsey melakukan penelitian dan analisis terhadap 20 pasar atau negara terpilih di dunia. Negara berkembang yang dijadikan sampel penelitian, antara lain Brazil, Tiongkok, India, Rusia, serta negara tetangga di Asean, yakni Thailand, Malaysia, dan Filipina. Sedangkan negara maju dan sudah matang secara eokomi yang disurvei di antaranya Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, United Kingdom, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan Indonesia berada pada tahap baru lahir atau dalam tahap awal dalam digitalisasi.

Namun Indonesia punya kelebihan karena penduduknya paling aktif secara digital di dunia dan memiliki ekosistem bisnis rintisan berbasis teknologi (startup) yang berpotensi terus berkembang. Pemanfaatan teknologi terkini di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) masih butuh peningkatan serta pemerataan digitalisasi di berbagai wilayah dan sektor usaha. Penetrasi internet yang belum tinggi juga membutuhkan keseriusan untuk mempercepat kemajuan digital di Indonesia. Kondisi ini disadari betul pemerintah yang menyatakan ada lima tantangan Indonesia untuk maju dan berkembang. Pertama adalah pembangunan yang belum merata. Kedua adalah ketahanan pangan dan energi yang masih belum mantap. Ketiga infrastruktur dan industri dasar masih kalah bersaing. Keempat adalah akses layanan keuangan dan kelima adalah tantangan sumber daya manusia.

Ketika dunia beranjak menjadi era digital, maka akan ada empat teknologi yang berkembang signifikan. Seperti mobile internet yang ditopang makin berkembangnya perangkat bergerak, teknologi awal (cloud technology), keterhubungan perangkat dengan internet atau IoT (internet of things), serta analisis cerdas dan data raksasa (big data and advanced analytics). Kombinasi antara keempatnya menjadi kunci percepatan digitalisasi di berbagai sektor. Upaya digitalisasi di berbagai sektor mulai terlihat seperti di sektor pemerintahan. Bagaimana pemerintah pusat dan daerah menyederhanakan rantai birokrasi melalui perizinan satu atap, efisiensi penggunaan anggaran melalui e-lelang dan e-katalog, hingga pemanfaatan aplikasi digital untuk menunjang kinerja pemerintahan.

Digitalisasi juga membutuhkan peran operator seluler sebagai penyedia ekosistem layanan TIK yang teruji. Seperti Indosat Ooredoo Business yang membantu perusahaan atau pemerintah dalam merencanakan dan menerapkan digitalisasi melalui produk mobile, konvergensi, IoT, dan M2M (machine to machine), konektivitas, IT services, hingga satelit. Dengan solusi seperti ini upaya digitalisasi akan menjadi lebih mudah. (*)

Berita terkait

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

7 menit lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

24 menit lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

41 menit lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

17 jam lalu

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.

Baca Selengkapnya

Safari Silaturahmi, Golkar Banten Bertemu Empat Parpol

17 jam lalu

Safari Silaturahmi, Golkar Banten Bertemu Empat Parpol

Golkar Banten diperintahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar melakukan silaturahmi dengan seluruh parpol di Banten.

Baca Selengkapnya

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

18 jam lalu

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

Nikson Nababan merupakan simbol perubahan. Selain itu, sebagai perwujudan dari konsep pluralisme Sumatera Utara. Dia juga dipandang sebagai pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat dan mengalami proses dari bawah.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

1 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

1 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya