Parpol Tak Lolos Pemilu Lapor ke Bawaslu, KPU: Kami Berupaya Adil

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Oktober 2017 17:29 WIB

Ketua KPU RI Arief Budiman (dua kiri) bersama komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik (kiri), Ilham Saputra, Viryan, Hasyim Asyari (kanan), saat mengikuti uji publik rancangan Peraturan KPU, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, 31 Mei 2017. Uji publik ini membahas dana kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, rekapitulasi hasil pemungutan suara dalam kodefikasi terhadap rancangan peraturan KPU terkait Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati, Walikota dan wakil walikota. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan 13 partai politik tidak lolos verifikasi. Artinya, mereka gagal ikut pemilihan umum 2019. Dari jumlah partai yang tidak lolos itu, empat di antaranya mengadukan KPU ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena menilai lembaga penyelenggara pemilu itu berbuat tidak adil.

Empat partai tersebut adalah Partai Islam Damai Aman (Idaman), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), serta Partai Rakyat. Namun empat partai tersebut belum melaporkan KPU secara resmi, melainkan hanya mengambil formulir laporan di Bawaslu.

Baca: Partai Idaman Tak Lolos Verifikasi, Rhoma Adukan KPU ke Bawaslu

“Belum ada laporan resmi dari empat partai tersebut. Mereka baru sebatas mengambil formulir laporan,” ujar anggota Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo, dalam acara diskusi di Media Center KPU, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.

Menanggapi pengaduan Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama ke Bawaslu pada Senin kemarin, 23 Oktober 2017, komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik, menyatakan KPU berusaha transparan, akuntabel, dan adil dalam setiap proses. “Kami berusaha transparan, akuntabel, dan adil pada setiap partai politik,” katanya.

Menurut dia, partai yang tidak lolos verifikasi umumnya karena belum atau tidak lengkapnya berkas dokumen yang dibutuhkan. Selain itu, tidak terpenuhinya syarat keanggotaan dari berbagai tingkat.

Simak: Penggemar Rhoma Irama Kecewa Partai Idaman Gagal Ikut Pemilu 2019

Mantan anggota Bawaslu, Wahidah Suaib Wittoeng, berujar kurang lengkapnya dokumen merupakan penyakit partai-partai sejak dulu. Mereka, kata Suaib, suka mengumpulkan data pada akhir-akhir waktu.

"Tetapi ada baiknya KPU membuat standar yang membuat semua partai merasa adil dan dihargai. Bukan hanya memberi perhatian lebih pada partai besar,” kata anggota Bawaslu periode 2007-2012 itu.

NAWIR ARSYAD AKBAR

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

3 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

6 jam lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

9 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

20 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

21 jam lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

21 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

23 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

1 hari lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya