Ini Cuitan TNI setelah AS Mencekal Panglima Gatot

Reporter

Syafiul Hadi

Senin, 23 Oktober 2017 17:36 WIB

Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto memberikan keterangan pers terkait penolakan Panglima TNI memasuki wilayah AS di Kantor Panglima TNI, Jakarta, 22 Oktober 2017. Jenderal Gatot Nurmantyo, gagal berangkat lantaran adanya penolakan dari pemerintah AS. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Akun twitter Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat melempar cuitan yang mengutip ucapan Presiden RI pertama, Soekarno: Jadilah Pemimpin Yang Dibenci, Ditakuti dan Dicacimaki Asing. Jagad perbincangan warganet ramai merespon cuitan itu dan mengaitkannya dengan sikap pemerintah Amerika Serikat yang sempat melarang Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, menghadiri konferensi pertahanan tingkat internasional di Amerika.

Baca: Begini Kronologi Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk AS

Cuitan dibuat akun twitter resmi TNI AD @tni_ad sejak pagi tadi. Dalam cuitan itu disertakan sebuah poster Bung karno yang tengah berpidato. Pada bagian bawah poster itu terdapat ucapan: "Ingatlah...ingatlah...ingat pesanku lagi: "Jikan engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci,ditakuti atau dicacimaki asing, karena itu yang benar. Pemimpin tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing itu. Dan janganlah kami memilih pemimpin yang dipuji-puji asing, karena ia akan memperdayaimu.

Sikap pro-kontra bermunculan menanggapi cuitan tersebut. Sebagian mendukung, tapi tak sedikit yang mengkritik. Pemilik akun @eva_octavianus mempertanyakan sikap Amerika yang terkesan takut terhadap sosok Gatot: "Soekarno dulu juga dibenci AS, sama kayak Pak GN. Kenapa AD begitu ketakuan kepada GN?Luar biasa. Sementara pemilik akun @pantunbsw mengaanggap cuitan itu sebagai strategi untuk menarik simpati publik dengan menempatkan diri seolah sedang menjadi korban. "Playing victim ya Min?"

Baca Juga: Gatot Nurmantyo dan Lima Perwira Ditolak Masuk ke AS

Advertising
Advertising

Gunjang-ganjing seputar cuitan itu merespon peristiwa yang terjadi kemarin sore saat pesawat Emirates mengabarkan larangan terbang bagi Gatot ke Amerika atas permintaan pemerintah AS. Padahal, kepergiaan Gatot saat itu bertujuan untuk menghadiri undangan resmi pemerintah AS yang menggelar acara Konferensi Bersama Panglima Angkatan Bersenjata di Washington DC pada 23-24 Oktober 2017. Belakangan Gatot diizinkan terbang, setelah pemerintah AS mengakui adanya persoalan internal.

Baca: Berikut Langkah Penyelesaian Perkara Panglima Gatot Nurmantyo

Dalam pantauan Tempo, cuitan TNI AD diposting pagi tadi pukul 06.10 WIB. Sampai saat berita ini ditulis, cuitan tersebut mendapat 149 komentar, 1.348 retweet, dan 1.508 penyuka. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh membantah keterkaitan cuitan itu dengan larangan terbang terhadap Gatot Nurmantyo. Menurut dia cuitan tersebut merupakan hal biasa yang ditampilkan oleh akun Twitter TNI AD. "Kadang-kadang dapat yang bagus beredar di media sosial ya kami posting juga," katanya.

SYAFIUL HADI

Baca juga: Pak Anies, Pejabat Daerah Tak Bisa Minta Prioritas di Jalan

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

8 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

18 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya