Panglima TNI Gatot Ditolak AS, Ini yang Bisa Dilakukan RI

Senin, 23 Oktober 2017 07:07 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah), berjabat tangan dengan Komandan Angkatan Darat. Mayor John W. Troxell, penasihat senior untuk ketua Kepala Staf Gabungan, dalam sebuah upacara di Conmy Hall di Pangkalan Bersama Myer-Henderson Hall, Va, 18 Februari 2016. Staf Angkatan Darat Sgt. Sean K. Harp

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana mengatakan Kementerian Luar Negeri Indonesia mendapatkan informasi bahwa Amerika Serikat menolak kunjungan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akibat adanya masalah internal dalam pemerintahan Amerika Serikat. Kedutaan Besar Amerika Serikat telah mengirim permintaan maaf, tapi belum ada penjelasan lebih lengkap mengenai masalah ini.

Hikmahanto berpendapat bahwa insiden ini, kata dia, jika tak ditanggapi dengan tepat oleh pemerintah Amerika Serikat, bisa berdampak buruk bagi hubungan kedua negara. Bila Amerika tak memberikan klarifikasi memadai, kata Hikmahanto, Indonesia bisa saja menarik pulang duta besarnya dari Washington, DC. “Jika tetap tak diindahkan, pemerintah Indonesia bisa mengusir diplomat Amerika Serikat dari Indonesia,” kata Hikmahanto, Ahad, 22 Oktober 2017.

BACA:Siapa Saja Rombongan Panglima TNI ke Amerika Serikat

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta hingga Ahad, 22 Oktober 2017 belum menjelaskan alasan penolakan itu. Dalam keterangannya, Kedutaan AS hanya menyatakan telah berkomunikasi dengan staf Panglima TNI untuk memfasilitasi perjalanan Gatot. Duta besar Amerika Serikat, Joseph Donovan Jr, juga meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas insiden ini. “Kami terus berusaha bisa memfasilitasi perjalanan Jenderal Gatot,” kata Donovan dalam keterangannya.

Gatot sedianya menjadi tamu dalam Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization di Washington, DC yang berlangsung pada hari ini, Senin 23 Oktober dan besok 24 Oktober 2017. Insiden ini bermula pada Sabtu siang lalu di Bandara Soekarno-Hatta.

BACA:Begini Kronologi Panglima TNI Ditolak Masuk AS

Rombongan Gatot yang berjumlah enam orang tadinya akan bertolak ke Washington, DC menggunakan pesawat Emirates EK 357 pada pukul 17.50. Saat akan check-in, rombongan Gatot dihampiri sejumlah staf Emirates. Mereka mengatakan Gatot dan rombongan tak bisa terbang karena ada larangan dari imigrasi Amerika Serikat (U.S. Customs and Border Protection).

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Wuryanto, begitu mendapat informasi penolakan itu, Gatot Nurmantyo melapor kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Retno, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Gatot juga menyurati Jenderal Dunford. “Hubungan keduanya sangat baik,” kata Wuryanto.

Advertising
Advertising

Juru bicara Emirates di Indonesia, Meryl Astari, mengatakan belum bisa berkomentar. “Kami akan memberikan keterangan resmi besok (hari ini),” kata dia, kemarin.

Adapun juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan telah mengirim nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat soal penolakan terhadap Panglima TNI. “Kami meminta klarifikasi.”

Berita terkait

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

37 menit lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

2 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

9 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

9 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

11 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

11 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 hari lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya