Kasus Novel Baswedan Mandek, Jokowi Diminta Turun Tangan

Rabu, 11 Oktober 2017 20:00 WIB

Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas bersama sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar aksi di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, 11 April 2017. Aksi dukungan tersebut ditujukan kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang tengah dalam perawatan akibat aksi teror penyiraman air keras. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Komisi Pemberantasan Korupsi, yang terdiri atas sejumlah organisasi masyarakat, mengungkapkan kekecewaannya kepada aparat hukum dalam penyelesaian kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Enam bulan berlalu, kasus tersebut belum menemukan titik terang.

"Kami kecewa terhadap aparatur hukum, yang seharusnya bisa menuntaskan kasus ini dengan cepat. Saat ini, sudah 128 hari penyerangan terhadap Novel. Apabila kita lihat, model kasus ini sebenarnya mudah saja untuk diungkap," ujar Dahnil Simanjuntak, salah satu perwakilan koalisi, di gedung KPK, Rabu, 11 Oktober 2017.

Baca: Novel Baswedan Segera Pulang ke Indonesia, Ini Reaksi Mabes Polri

Dahnil mengaku pesimis terhadap penyelidikan kasus yang tak kunjung tuntas itu. Ia pun berharap Presiden Joko Widodo bisa membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk membantu mempercepat penuntasan kasus tersebut.

"Kalau Jokowi mau menuntaskan hutang-hutang kampanye beliau bahwa agenda pemberantasan korupsi menjadi agenda utama, maka seharusnya TGPF bisa menjadi jalan untuk menuntaskan kasus ini," ucapnya.

Baca: Begini Perkembangan Pengusutan Kasus Novel Baswedan

Dahnil juga meminta segenap anggota KPK mendukung Novel. "Agar memperkuat barisan untuk melawan berbagai aksi teror terhadap segenap penyidik dan pimpinan KPK," katanya.

Penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. Ia disiram dengan air keras oleh dua orang tak dikenal dalam perjalanan pulang seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya. Polisi telah memeriksa puluhan saksi, termasuk menangkap sejumlah orang yang sempat diduga menjadi pelaku. Namun hingga saat ini pelaku dan motif penyerangan belum juga terungkap.

Baca juga: Pemilu 2019: Jokowi Bisa Kalahkan Penantang Baru jika…

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

8 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

14 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

18 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

20 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

21 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

1 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya