Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Turun, Jokowi Naik

Rabu, 11 Oktober 2017 15:48 WIB

Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, menitikkan air mata didampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan pendiri Partai Amanat Nasional Amien Rais (dua kiri) dalam upacara peringatan hari kemerdekaan Republ

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan elektabilitas pesaing Jokowi, Prabowo, menurun. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, tingkat elektabilitas Prabowo turun dari 13,6 persen menjadi 12 persen. "Yang harus dilihat adalah data longitudinal atau tren dibandingkan dengan periode sebelumnya," kata Yunarto kepada Tempo, Selasa, 10 Oktober 2017.

Ini berbanding terbalik dengan elektabilitas Presiden Joko Widodo. Menurut Yunarto, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat. Dia mencontohkan, survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada 2015 menyebut angka kepuasan publik sebesar 49 persen. Dalam rilis SMRC pekan lalu, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebesar 61 persen.

Baca:
Bantah Tiga Survei, Charta Politika: Elektabilitas Jokowi Naik
Tiga Survei Berbeda, Elektabilitas Jokowi di Bawah 50 Persen


Tingkat kepuasan publik itu, ujar Yunarto, linear dengan elektabilitas. Tingkat kepuasan publik diikuti peningkatan elektabilitas. Elektabilitas Jokowi meningkat dari 25,5 persen pada 2015 menjadi 38,9 persen.

Berbeda dengan hitungan Charta Politika, tiga lembaga merilis hasil survei mengenai elektabilitas Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. Hasilnya senada, yakni elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen. Namun Yunarto membantah elektabilitas Jokowi buruk.

Ia mengatakan angka di bawah 50 persen itu karena ada responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voter. Sedangkan ketika di tempat pemilihan suara (TPS), undecided voter dianggap tidak ada. "Undecided voter dianggap hilang dan yang dibilang 100 persen itu hanya suara sah. Jadi otomatis biasanya angkanya akan naik," kata Yunarto.

Baca juga:
Eggy Sudjana Tagih Janji Anies Hentikan Reklamasi Teluk Jakarta
Menjelang Tahun Politik, Jokowi Akan Kumpulkan Kepala Daerah...

Dari tren ini, Yunarto mengatakan, Jokowi masih calon kuat dalam pilpres 2019. "Kalau pertarungan hanya berujung pada kelanjutan 2014, saya pikir Jokowi akan sulit dikalahkan."

Yunarto menilai lawan politik Jokowi gagal memainkan pertarungan isu. Politik identitas menyangkut konflik suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) tidak berhasil. Lawan politik Jokowi disarankan belajar memainkan strategi lain yang lebih substansial. Ia mencontohkan masalah pemerataan, kesenjangan, kemiskinan, atau kegagalan mencapai target sebagai pokok bahasan. “Kalau itu terjadi, menurut saya, pertarungan akan positif," ujarnya.

Baca juga: Pemilu 2019: Jokowi Bisa Kalahkan Penantang Baru, Jika…

Berita terkait

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

15 menit lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

45 menit lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

54 menit lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

4 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

5 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

5 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya