Petinggi Golkar Mengelak Soal Dugaan Hadiah Arloji Setya Novanto

Jumat, 6 Oktober 2017 01:56 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (tengah) memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 14 Juli 2017. Peran Setya Novanto dalam proyek yang diduga merugikan negara hingga Rp2,3 triliun itu pun diperkuat jaksa penuntut umum KPK dalam surat tuntutan Irman dan Sugiharto. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto, dikabarkan mendapatkan hadiah jam tangan mewah dari Direktur PT Biomorf Lone LLC, Johannes Marliem senilai Rp 1,8 miliar. Informasi ini pertama kali disampaikan oleh Agen khusus Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika, Jonathan Holden, yang tengah menelusuri aset saksi kunci perkara korupsi pengadaan proyek E-KTP.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, menolak berkomentar saat dimintai tanggapan terkait informasi yang menyeret nama ketua umum partainya itu. "Aduh, itu tanyalah ke bidang hukum, jangan tanya ke saya dong," katanya selepas memimpin rapat persiapan Rakernas di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca juga: Jerat Baru KPK untuk Setya Novanto

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, juga memilih menolak berkomentar. "Itu soal pribadinya pak Nov," ucapnya di kantor Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Cikini.

Sebelumnya, Jonathan Holden, seperti dikutip Star Tribune dan Wehoville, mengatakan FBI mencatat ada aliran uang US$ 13 juta atau setara Rp 175 miliar dari rekening pemerintah Indonesia ke rekening pribadi Marliem pada Juli 2011 sampai Maret 2014.

Advertising
Advertising

Baca juga: Panas Beringin dan Serangan Balik Setya Novanto

Uang tersebut dibelanjakan sejumlah aset dan barang mewah yang salah satunya jam tangan seharga US$ 135 ribu atau Rp 1,8 miliar dari sebuah butik di Beverly Hills. Marliem menyerahkan jam mahal tersebut kepada anggota DPR yang saat ini tengah dibidik KPK dalam kasus korupsi e-KTP.

Sementara itu, juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri Diansyah, mengatakan pihaknya memang menggandeng FBI untuk menelusuri aset milik Marliem di Amerika Serikat.

Baca juga: Idrus Marham: Setya Novanto Kembali Memimpin Golkar

Setya Novanto sempat ditetapkan KPK sebagai tersangka korupsi e-KTP. Namun status tersebut gugur setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan praperadilan yang diajukan Setya.

Dalam mega korupsi yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 2,3 triliun ini, Setya Novanto diduga menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi dengan menyalahgunakan kewenangan karena jabatannya.

Baca juga: Fahri Hamzah: Setya Novanto Berdiri Saja Ngantuk, Apalagi Duduk

Lewat pengusaha Andi Agustinus, yang kini berstatus tersangka, Setya Novanto diduga berperan dalam proses perencanaan dan pembahasan anggaran di DPR dan pengadaan barang dan jasa. Selain itu, Ia telah mengkondisikan peserta dan pemenang pengadaan e-KTP.

Adapun Marliem disebut sebagai penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merek L-1 untuk proyek e-KTP. Ia kerap beberapa kali melakukan pertemuan dengan Andi Agustinus.

Berita terkait

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

2 hari lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

4 hari lalu

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

Dalam waktu berdekatan terjadi dua munaslub, yaitu Munaslub Kadin dan Munaslub Golkar. Anindya Bakrie dan Bahlil geser ketua sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

13 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

Menurut Bamsoet, buku ini menekankan pada pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam berpolitik, serta komitmen pada tujuan mulia dalam melayani rakyat dan negara.

Baca Selengkapnya

Airin Rachmi Diany Maju Pilgub Banten Lewat PDIP, Partai Golkar Buru-buru Tarik Dukungan Terhadap Andra-Dimyati

26 hari lalu

Airin Rachmi Diany Maju Pilgub Banten Lewat PDIP, Partai Golkar Buru-buru Tarik Dukungan Terhadap Andra-Dimyati

KIM Plus, terutama Golkar, sempat gundah karena salah satu kader terbaiknya, Airin Rachmi Diany, tetap maju sebagai calon melalui PDIP.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Sebut PKPU Sesuai Putusan MK Ubah Strategi Hadapi Pilkada

28 hari lalu

Politikus Golkar Sebut PKPU Sesuai Putusan MK Ubah Strategi Hadapi Pilkada

Doli berujar PKPU yang baru akan mempermudah syarat pencalonan kepala daerah yang diusung partai politik.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Raja Jawa, Guru Besar UGM: Pengakuan Dinasti dan Bentuk Penghambaan

28 hari lalu

Bahlil Sebut Raja Jawa, Guru Besar UGM: Pengakuan Dinasti dan Bentuk Penghambaan

Guru Besar UGM Prof Koentjoro menanggapi pernyataan Bahlil Lahadalia yang menyebut Raja Jawa dalam pidato perdana sebagai Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Beri Posisi untuk Airlangga di Kepengurusan Baru Golkar

31 hari lalu

Bahlil Janji Beri Posisi untuk Airlangga di Kepengurusan Baru Golkar

Bahlil mengatakan akan menempatkan Airlangga di kepengurusan barunya.

Baca Selengkapnya

4 Sinyal Jokowi Akan Masuk Partai Golkar

31 hari lalu

4 Sinyal Jokowi Akan Masuk Partai Golkar

Jokowi hadir di Munas XI Partai Golkar, yang sempat digoda oleh Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029 Bahlil Lahadalia untuk menjadi bagian dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Bahlil Tetapkan Agus Gumiwang Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar

31 hari lalu

Bahlil Tetapkan Agus Gumiwang Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar

Bahlil mengatakan keputusan itu sudah sesuai dengan pertimbangan yang matang bersama pemangku kepentingan.

Baca Selengkapnya

Usai Airlangga Mundur, Golkar Beri Sinyal Batalkan Mendukung Airin Maju Pilkada Banten 2024, Apa Alasannya?

31 hari lalu

Usai Airlangga Mundur, Golkar Beri Sinyal Batalkan Mendukung Airin Maju Pilkada Banten 2024, Apa Alasannya?

Partai Golkar memberi sinyal batalkan dukungan Airin Rachmi Diany. Sebelumnya Airin dapat dukungan penuh dari eks Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya