CSIS Pemecatan Yorrys Menambah Konflik Baru Dalam Tubuh Golkar

Rabu, 4 Oktober 2017 11:34 WIB

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai saat menghadiri pertemuan antara partai politik pendukung Ahok-Djarot, di Hotel Novotel, Jalan Gadjah, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti CSIS, Arya Fernandes mengatakan kabar pemberhentian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai dari jabatanya akan menambah konflik baru di internal elit partai. Pemberhentian Yorrys akan memicu sejumlah pergerakan kader-kader yang berbeda kubu untuk terus menggoyang kepemimpinan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto.

"Tetapi mereka juga akan menunggu seberapa besar kekuatan mereka untuk bisa menggoyang Setya," kata Arya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 4 Oktober 2017.

Baca:
Setya Novanto Copot Yorrys Raweyai dari Korbid Polhukam
Setya Novanto Pecat Yorrys, Doli Kurnia: Golkar Lagi Sakit

Konflik internal Partai Golkar ini muncul sejak Setya Novanto ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka korupsi proyek KTP elektronik, Juli 2017. Konflik semakin menguat ketika Yorrys meminta Setya untuk mundur dari jabatannya.

Yorrys bahkan sempat menjadi pemimpin dalam tim kajian elektabilitas Partai Golkar. Hasil dari kajian itu menunjukkan terjadinya penurunan elektabilitas partai lantaran Setya tersangkut korupsi e-KTP. Lewat tim kajian elektabilitas, ia bahkan merekomendasikan agar Setya Novanto dinonaktifkan untuk memperbaiki elektabilitas Golkar yang menurun.

Baca juga:
Syaikhu Yakin Prabowo Tetap Mendukungnya di Pilgub Jabar
Prabowo Bantah Gerindra Mobilisasi Isu PKI

Menurut Yorrys ada empat hal yang menyebabkan elektabilitas partainya merosot. Yakni, Setya yang menjadi tersangka korupsi e-KTP, tidak adanya kader kaliber nasional, efek pemilihan gubernur DKI Jakarta, dan belum tuntasnya konsolidasi pascarekonsiliasi tahun lalu. Yorrys mengadang-gadang Airlangga Hartarto sebagai ketua umum calon sebagai penganti Setya.

Menurut Arya, kemenangan Setya dalam gugatan praperadilan tentu akan membuat kubu-kubu yang berlawanan dengan Setya akan berhitung ulang.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

11 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

1 hari lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

3 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

3 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

4 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

4 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

4 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya