Perkuat Pengawasan, BPOM Miliki Deputi Penindakan

Selasa, 3 Oktober 2017 14:17 WIB

Kepala Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) Penny K. Lukito memperlihatkan barang bukti tablet paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol (PCC) saat menggelar konferensi pers di Gedung BPOM, Jakarta, 18 September 2017. Dalam kesempatan ini juga dicanangkan Aksi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperkuat tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penguatan itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan. Kini, BPOM mempunyai Deputi Bidang Penindakan.

Kepala BPOM Penny Lukito mengapresiasi upaya yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan pengawasan terhadap obat dan makanan tidak bisa dilakukan BPOM saja. Menurut dia, dukungan dan kerja sama dari instansi lain diperlukan untuk meningkatkan layanan dan perlindungan terhadap masyarakat. "Pelanggaran hukum terhadap obat dan makanan merupakan kejahatan kemanusiaan," ujarnya di Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca: Sebagai Obat Kuat, Ini Penjelasan BPOM Soal Kandungan PCC

Penny menilai kecenderungan penyalahgunaan obat merupakan pintu masuk untuk mengkonsumsi narkoba. Ia menyatakan penggunaan obat keras secara ilegal, seperti somadril atau paracetamol, cafein, dan carisprodol (PCC) terjadi karena harganya relatif murah.

Kendati sudah diawasi, kata Penny, BPOM tidak bisa bergerak sendiri. Karena itu, BPOM mengapresiasi langkah yang dilakukan aparat penegak hukum yang menindak pelaku peredaran obat ilegal. "BPOM sendiri sebagai institusi strategis terus mereformasi diri," ucapnya.

Baca: Ditanya Jokowi soal Hukuman Bandar Narkoba, Bimbim Slank: Didor

Presiden Joko Widodo mengatakan penyalahgunaan obat ilegal sudah menjadi ancaman besar, terutama bagi anak-anak muda. Ia merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa sejumlah anak, yang mengonsumsi obat PCC, di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Masalah obat ilegal tidak bisa dianggap enteng dan angin lalu," tuturnya dalam acara Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat di Cibubur, Jakarta.

Ke depan, selain menerbitkan inpres dan perpes, pemerintah akan terus berupaya memperkuat BPOM lewat undang-undang. Presiden mengatakan, dengan adanya undang-undang, pengawasan bisa dilakukan lebih intensif dan setiap rekomendasi dari BPOM bisa dilakukan. "Percuma diawasi, dikontrol, dan dicek, tapi rekomendasinya tidak dipakai," katanya.

Dalam hal penegakan hukum, Presiden berharap aparat bisa bertindak tegas. Ia merasa jengkel bila anak-anak menjadi korban peredaran obat ilegal dan narkoba. "Saya minta semua kementerian bersinergi sehingga pemberantasan berjalan efektif," ujarnya.

Berita terkait

108 Daftar Obat Penurun Demam yang Aman Versi BPOM

18 Februari 2024

108 Daftar Obat Penurun Demam yang Aman Versi BPOM

Demam biasanya menjadi pertanda atas respons tubuh dalam menghadapi suatu penyakit. Berikut daftar obat demam yang aman versi BPOM.

Baca Selengkapnya

Loka POM Solo Sita 20.041 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

31 Agustus 2023

Loka POM Solo Sita 20.041 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kota Solo telah menyita berbagai jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya

3 Cara Cek Nomor Registrasi Keamanan Produk di BPOM, Mudah!

6 Juli 2023

3 Cara Cek Nomor Registrasi Keamanan Produk di BPOM, Mudah!

Terdapat tiga cara untuk mengecek BPOM suatu produk apakah termasuk asli atau palsu. Mulai dari pengecekan manual, melalui situs resmi, ataupun aplikasi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Istana Ralat Pidato Jokowi di Jerman, Sri Mulyani Yakin Prospek Ekonomi Indonesia Kuat

18 April 2023

Terpopuler: Istana Ralat Pidato Jokowi di Jerman, Sri Mulyani Yakin Prospek Ekonomi Indonesia Kuat

Berita terpopuler: Istana meralat pidato Presiden Jokowi di Jerman. Sri Mulyani yakin prospek ekonomi domestik Indonesia masih kuat.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Produk Ikan Makarel Kaleng Palsu

17 April 2023

BPOM Temukan Produk Ikan Makarel Kaleng Palsu

BPOM menemukan produk ikan makarel dalam kaleng yang dipalsukan. Produk bermasalah marak dijual online.

Baca Selengkapnya

Popcorn Microwave dari AS Mengandung PFAS, Begini Tanggapan BPOM

25 Maret 2023

Popcorn Microwave dari AS Mengandung PFAS, Begini Tanggapan BPOM

Laporan Nexus3 Foundation dan IPEN menemukan popcorn microwave dari Amerika Serikat (AS) mengandung PFAS. Bagaimana tanggapan BPOM?

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan 2.477 Tautan di Olshop Jual Olahan Pangan Tanpa Izin Edar

26 Desember 2022

BPOM Temukan 2.477 Tautan di Olshop Jual Olahan Pangan Tanpa Izin Edar

BPOM mengklaim melakukan pengawasan intens dan patroli siber terhadap seluruh komoditas pangan.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan 66.113 Produk Tak Penuhi Standar, Mulai Mi Instan hingga Kopi

26 Desember 2022

BPOM Temukan 66.113 Produk Tak Penuhi Standar, Mulai Mi Instan hingga Kopi

BPOM melakukan pemeriksaan serentak di 34 balai besar POM dan 39 kantor BPOM di kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya

Komunitas Konsumen Indonesia Gugat BPOM ke PTUN dan Tuntut Permintaan Maaf

11 November 2022

Komunitas Konsumen Indonesia Gugat BPOM ke PTUN dan Tuntut Permintaan Maaf

Komunitas Konsumen Indonesia menggugat BPOM ke PTUN Jakarta dan meminta lembaga tersebut meminta maaf kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kepala BPOM: Produk Paracetamol Afi Pharma Tercemar Senyawa Perusak Ginjal

31 Oktober 2022

Kepala BPOM: Produk Paracetamol Afi Pharma Tercemar Senyawa Perusak Ginjal

Bahan cemaran perusak ginjal yang dimaksud BPOM adalah Propilen Glikol melebihi ambang batas keamanan sehingga memicu pencemaran Etilen Glikol

Baca Selengkapnya