Gatot Nurmantyo Disebut Berpolitik dan Penjelasan Denny JA

Reporter

Sunu Dyantoro

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 27 September 2017 08:02 WIB

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menabur bunga di makam Presiden RI ke-2 Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar 19 September 2017. Sehari sebelumnya, Gatot bersama jajaran TNI juga menziarahi makam Soekarno dan Abdurrahman Wahid| AHMAD RAFIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny Januar Ali membantah telah menjadi tim Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk menuju pemilihan presiden tahun 2019. Ia menyatakan tak pernah bertemu atau bahkan ditelepon Gatot. “Bagaimana saya bisa membuat deal menjadi konsultan politiknya?” katan Denny kepada Tempo di Jakarta, Selasa 26 September 2017.

Pernyataan Denny ini mengklarifikasi berita Koran Tempo berjudul “Gatot Nurmantyo Dinilai Bermain Politik” yang terbit kemarin. Berita ini menyebutkan Gatot telah menyiapkan tim untuk kepentingannya menuju pemilihan presiden setidaknya sejak setahun lalu. Seorang pejabat kementerian menyebutkan, tim Gatot ini terdiri dari unsur militer aktif, politikus sipil, termasuk penasihat politik. Pejabat itu menyebut satu di antaranya adalah Denny Januar Ali. “Itulah yang menjelaskan Gatot membaca puisi Denny J.A. pada acara Golkar di Balikpapan,” kata pejabat tadi.

Denny mengatakan sangat menghormati Gatot sebagai panglima yang memiliki kepedulian tinggi terhadap bangsa Indonesia. Manurut Denny, kalau pun Gatot memilih puisi karyanya berjudul “Tapi Bukan Kami Punya” yang dibaca dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Balikpapan pada 22 Mei lalu, tak ada pembicaraan sebelumnya. “Barangkali beliau memilih puisi saya karena beliau rasa pas dengan kondisi saat ini,” kata Denny.

Ia mengatakan di tengah situasi politik yang kering, puisi perlu dibawa ke tengah gelanggang. Denny mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy yang menjabat sejak tahun 196i dan tewas ditembak pada tahun 1963. Kennedy, kata Denny, pernah berkata bahwa jika kekuasaan membuat manusia congkak dan angkuh, puisi mengingatkan keterbatasannya.

Denny, masih mengutip Kennedy, jika kekuasaan membuat manusia harus fokus dan menyempitkan hidupnya, puisi mengingatkan keluasan dan kedalaman hidup manusia. Jika kekuasaan cenderung mengotorkan jiwa, kata dia, puisi membersihkannya. “Barangkali, inilah yang membuat Pak Gatot ingin menyelami puisi dan memilih membaca puisi saya karena merasa cocok dengan konteks Indonesia saat ini,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Denny, setidaknya dua kali Gatot membacakan puisinya. Setelah membaca puisi itu di Balikpapan, kata Denny, Gatot membaca lagi di Jakarta. Denny mengatakan, Gatot menganggap isu keadilan dan marginalisasi rakyat banyak dalam puisi "Bukan Kami Punya" bisa menambah gelora pidatonya untuk situasi saat ini. “Saya tentu senang panglima membaca puisi saya,” kata Denny.

SUNUDYANTORO

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya