Ketika Sultan Jalan-jalan di Titik Nol Saat PKL Malioboro Libur

Selasa, 26 September 2017 23:10 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X menyampaikan sambutan pada pembukaan Simposium Fishcrime kedua di Gedung Kesenian, Komplek Gedung Agung, Yogyakarta, 10 Oktober 2016. Ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua Simposium Fishcrime setelah

TEMPO.CO, YOGYAKARTA -Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X tampak sumringah dengan suasana Jalan Malioboro yang pada Selasa 26 September 2017 kosong dari aktivitas pedagang kaki lima di sepanjang trotoarnya.

Dari kantornya di Komplek Kepatihan, Raja Keraton Yogyakarta itu ditemani Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti berjalan kaki keluar komplek lalu dengan santai menyusuri Malioboro ke arah selatan hingga mentok ke Titik Nol Kilometer.

Teriknya siang bolong yang membuat badan gerah dan berkeringat itu tak membuat Sultan risih. Ia terus berjalan hingga berhenti di bawah pohon beringin depan halaman Museum benteng Vredeburg untuk berteduh sambil menghisap sebatang rokok kreteknya. "Ini hanya ingin menikmati Malioboro yang tidak ada kotak-kotak birunya saja,” ujar Sultan.

BACA: Sultan Minta Jalan-jalan Sirip Sekitar Malioboro Dibenahi

Kotak-kotak biru yang dimaksud Sultan tak lain bok atau lapak para pedagang kaki lima Malioboro yang setiap hari mewarnai sepanjang trotoar Malioboro.

Advertising
Advertising

Liburnya pedagang selama satu hari penuh pada hari Selasa Wage pertama atau perhitungan kalender pasaran Jawa itu merupakan program baru yang diterapkan pemerintah Kota Yogya sejak September 2017 ini. Program bernama ‘Off PKL’ itu tujuannya membuat Malioboro sehari bebas pedagang kaki lima, baik yang berbentuk lapak maupun asongan.

Sultan menuturkan program libur PKL ini diharapkan tidak dipandang sebagai tujuan menggusur PKL dalam konsep pedestrian yang diwujudkan untuk Malioboro.

"Pedestrian hal penting agar ada ruang publik, tapi pedagang kaki lima juga harus bisa tetap berjualan karena itu kekuatan gerakan perekonomian rakyat kecil,” ujarnya.

Sultan menuturkan, pihaknya kini tengah mencari cara agar para PKL di Malioboro tidak kerepotan saat berjualan karena setiap hari harus bolak balik membawa lapak dagangannya ke Malioboro saat akan buka dan tutup.

“Harapannya ke depan itu PKL saat pulang dan pergi berjualan ngga usah bawa stok dagangannya, tapi bisa disimpan di tempat yang dekat (Malioboro),” ujar Sultan.

BACA: PKL Meliburkan Diri, Jalan Malioboro Tampak Berbeda

Walikota Yogya Haryadi Suyuti menuturkan agenda Selasa Wage atau hari Off PKL yang berlangsung setiap 35 hari sekali ini sebagai momentum untuk reresik atau membersihkan dan merawat Malioboro sebagai kerjasama pemerintah kota dengan komunitas di Malioboro.

"Program (Off PKL) ini bukan pengosongan dari PKL, tapi bagaimana pedagang mau meliburkan diri sehingga kami pemerintah bisa punya waktu membersihkan gorong-gorong, perbaikan fasilitas publik di Malioboro,” ujar Haryadi.

Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro, Sukidi mengakui agenda Selasa Wage sudah menjadi kesepakatan bersama komunitas di Malioboro. Meski tak bisa berdagang dan tak mendapatkan penghasilan, paguyubannya merespon positif dan mendukung agenda ini. “Agar Malioboro semakin nyaman,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

50 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya