BIN Beli 500 Senjata, Wiranto: Tak Perlu Libatkan Presiden

Reporter

Dias Prasongko

Minggu, 24 September 2017 20:36 WIB

Menko Polhukam Wiranto menjawab pertanyaan awak media usai menggelar pertemuan tertutup dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 21 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan pembelian 500 senjata PT Pindad oleh BIN tidak memerlukan kebijakan khusus dari Presiden Jokowi.

Menurut Wiranto pengadaan 500 senjata laras pendek buatan PT. Pindad itu bukan termasuk standar TNI, sehingga untuk pembeliannya hanya memerlukan izin dari Mabes Polri. “Dengan demikian prosedur pengadaannya tidak secara spesifik memerlukan kebijakan Presiden,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di kantornya, Minggu, 24 September 2017.

Baca juga: Tersebar Rekaman Panglima TNI Soal Pembelian 5.000 Senjata

Wiranto menggelar konferensi pers untuk menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal pembelian 5.000 senjata ilegal oleh sebuah institusi pemerintah. Gatot dalam sebuah rekaman yang beredar di media sosial menyebutkan pembelian itu dilakukan dengan mencatut nama presiden.

Wiranto mengatakan persoalan ini hanya menyangkut masalah komunikasi yang tidak tuntas terkait prosedur pembelian senjata. Wiranto telah mengkonfirmasikan isu senjata ilegal itu kepada Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN dan instansi terkait. Belakangan diketahui terdapat pengadaan 500 pucuk senjata laras pendek buatan PT. Pindad, dan bukan 5.000 senjata dan dan bukan standar TNI. Pengadaan senjata itu, kata Wiranto, untuk keperluan pendidikan Intelijen.

Advertising
Advertising

Baca juga: Komisi I DPR : Jangan Gegabah Sikapi Isu Pembelian 5.000 Senjata

Wiranto menjelaskan bahwa pembelian senjata ini menggunakan uang APBN dan dibeli dari PT Pindad bukan dari luar negeri. “Karena senjata itu bukan standar TNI maka cukup diperlukan izin dari Polri, bukan TNI," ucap Wiranto. Pembelian itu, kata Wiranto, juga sudah mengantongi izin dari Polri, "Itu sudah dilakukan," lanjutnya.

Wiranto juga menampik isu mengenai pembelian senjata yang berkaitan dengan adanya pihak lain yang ingin mengancam stabilitas dan keamanan Indonesia. "Saya kira kita tidak pada tempatnya menghubungkan dengan hal itu," kata Wiranto.

Baca juga: Jokowi Diminta Usut Isu Soal Pembelian 5.000 Senjata

Pernyataan soal dugaan pembelian 5.000 senjata ilegal itu diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menggelar pertemuan dengan sejumlah purnawirawan jenderal di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta pada Jumat 22 September 2017 lalu.

Hadir dalam pertemuan itu antara lain Wakil Presiden keenam Try Sutrisno, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, mantan Panglima ABRI Wiranto, mantan Pangkostrad yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mantan Panglima TNI, Endriartono Sutarto, Widodo A.S. dan Agus Suhartono.

Baca juga: Fadli Zon Desak Pemerintah Usut Isu Pembelian 5.000 Senjata

Di depan para puranwirawan jenderal tersebut, Gatot Nurmantyo mengatakan ada institusi yang akan membeli lima ribu senjata. Namun dalam pertemuan yang berlangsug tertutup itu, Gatot tak menyebutkan secara spesifik nama institusi tersebut.

Pertemuan itu sendiri berlangsung tertutup untuk wartawan. Namun sehari kemudian, rekaman pernyataan Gatot soal pembelian 5.000 senjata ilegal oleh institusi pemerintah di luar TNI tersebar di sejumlah media sosial.

Baca juga: Isu 5.000 Senjata Ilegal, Wiranto: BIN Beli 500 Senjata Pindad

Dalam rekaman yang beredar di sejumlah media sosial tersebut, Gatot Nurmantyo mengungkapkan informasi tersebut berdasarkan data intelijen yang akurat. Ia bahkan menegaskan akan menindak bila benar ada impor senajta ilegal tersebut.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

16 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya