TEMPO Interaktif, Jakarta:Salah satu calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reformasi KH Zainuddin MZ menolak hadir dalam puncak hari lahir PPP di Surabaya 5 Januari mendatang untuk memberikan tablig akbar. Demikian disampaikan dalam surat tertulis yang dibagiakn kepada wartawan dalam konfrensi pers tokoh-tokoh DPP PPP Reformasi di Jalan Radio Dalam 4 Jakarta Selatan, Kamis (3/1). Zainuddin menegaskan, ia belum mendapatkan permintaan resmi dari DPP PPP, baik berupa lisan maupun tertulis dari panitia harlah maupun DPP PPP. Pada saat bersamaan ia sendiri sudah memiliki rencana lain untuk mengisi dakwah di Cirebon dan sekitarnya yang akan digelar selama dua hari berturut-turut. Mengenai rencana DPP PPP membentuk Tim Tujuh Restrukturisasi Partai, Zainuddin menolak duduk dalam struktur tim itu. Alasannya, hal tersebut tidak dikenal dalam AD/ART partai. Pembentukan ini akan memunculkan ketidakpuasan baru yang bukan saja tidak menyelesaikan masalah, justru menambah masalah. Dalam suratnya, dia dengan tegas meyakini, kata kunci penyelesaian masalah di tubuh PPP hanya terletak pada upaya menggelar muktamar yang sesuai konstitusi partai. Bukan dengan membentuk Tim Restrukturisasi Partai dan menyelenggarakan muktamar pada 2004. Mantan Ketua DPW Jawa Tengah, Zaenal Maarif, menyatakan permintaan Ketua Umum DPP PPP Hamzah Haz agar Zainuddin berbicara dengannya beberapa waktu lalu mengenai rencana itu, sedikit dicari-cari dan dipaksakan. "Beliau (Zainuddin) hanya mendengarkan dan tidak menginginkannya. Kesannya dicari-cari dengan meminta beliau datang," kata dia di tempat yang sama. Pada pertemuan itu, lanjut Maarif, Hamzah menyampaikan rencananya, namun tidak tercapai kesepakatan dengan Zainuddin MZ. (eduardus karel dewanto)