TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partai berlambang beringin itu akan mencalonkan politikus Golkar Nurul Arifin untuk pemilihan Wali Kota Bandung. Namun, Golkar belum memastikan calon yang akan mendampingi Nurul.
“Untuk wakilnya, kami belum bisa memberikan kepastian,” ujar Idrus soal pencalonan Nurul setelah mengikuti acara workshop Perempuan Legislatif, Eksekutif, dan Kader Partai Golkar, Minggu, 27 Agustus 2017.
Baca juga: Nurul Arifin: Partai Golkar Hormati Proses Hukum Setya Novanto
Menurut Idrus, Nurul Arifin memiliki tugas kaderisasi saat ini terkait pencalonannya sebagai Wali Kota Bandung. “Ada 2 tugas untuknya (Nurul). Yang pertama komunikasi politik untuk membangun koalisi, dan yang kedua mensosialisasikan diri sebagai calon wali kota kepada masyarakat,” ujar Idrus.
Dari kedua agenda tersebut, Idrus akan melihat potensi partai-partai mana yang akan ikut mendukung dan berkoalisi dengan Partai Golkar. “Awal September nanti akan ada finalisasi tentang pencalonan Nurul Arifin sekaligus (pengumuman) beberapa partai yang berkoalisi,” ujar Idrus.
Nurul dianggap memiliki jabatan yang cukup penting di Golkar. Ia merupakan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Kesatuan Perempuan Partai Golkar Wilayah Indonesia 1. Menurut Idrus, pencalonan Nurul sejalan dengan misi Golkar yang menginginkan 30 persen dari kuota keseluruhan bangku legislatif diisi oleh wanita.
Karier politik Nurul Arifin dapat terbilang cukup lama. Ia terjun ke dunia politik pada 2005 yang dimulai dengan bergabungnya dalam Pengurus Ikatan Alumni Lemhannas Pusat. Di saat yang sama Nurul juga menjadi dosen Ilmu Politik di Universitas Nasional Jakarta. Hingga akhrnya pada 2009 ia ditunjuk menjadi Wakil Seketaris Jendral DPP Partai Golkar Bidang Kajian Kebijakan hingga tahun 2015.
M. JULNIS FIRMANSYAH