TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Golongan Karya hasil Musyawarah Nasional Bali, Bambang Soesatyo, mengomentari pernyataan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono. Kemarin Agung mengatakan ada yang mempengaruhi Aburizal Bakrie agar Golkar tidak bersatu.
"Kalau mau jujur, yang beri pengaruh buruk hingga Golkar enggak keruan seperti ini ya adanya munas abal-abal di Ancol yang tidak jelas itu. Kok, sekarang malah mencari kambing hitam," ucap Bambang saat dihubungi pada Rabu, 6 Januari 2016.
Namun Bambang menanggapi santai pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil Munas Bali, Ahmad Dolly Kurnia, yang curiga bahwa yang tidak setuju dilaksanakannya munas bersama bukanlah Aburizal, tapi orang-orang dekat Aburizal. "Biasa saja. Perbedaan pendapat diperbolehkan dan wajar di Golkar. Yang tidak boleh atau dilarang adalah beda pendapatan," ujarnya bercanda.
Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu pun menuturkan Dolly tidak akan mendapatkan teguran seperti yang dialami Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar hasil Munas Bali, Akbar Tandjung. Akbar ditegur karena dianggap membuat manuver yang tidak produktif bagi partai karena ikut mendorong munas luar biasa. "Saya juga sering beda pendapat, tidak apa-apa," katanya.
Dalam konferensi pers di kediamannya pada Selasa kemarin, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, menyatakan ada sejumlah politikus Golkar yang memberikan pengaruh buruk kepada Aburizal Bakrie. Dia menuduh ada yang menghancurkan semangat persatuan di dalam diri Aburizal.
ANGELINA ANJAR SAWITRI