Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Para Indonesianis Sepakat Jokowi Seharusnya Lebih Baik  

image-gnews
Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo mengajak ribuan buruh mengangkat dua jari dalam rangkaian kampanye dirinya di kawasan Pabrik Garmen PT Daehan Global, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 2 Juli 2014. Jokowi hari ini dijadwalkan menghadiri sejumlah lokasi seperti, Pondok Pesantren, bertemu komunitas buruh serta menyambangi sentra berasdi Ciganjur. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo mengajak ribuan buruh mengangkat dua jari dalam rangkaian kampanye dirinya di kawasan Pabrik Garmen PT Daehan Global, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 2 Juli 2014. Jokowi hari ini dijadwalkan menghadiri sejumlah lokasi seperti, Pondok Pesantren, bertemu komunitas buruh serta menyambangi sentra berasdi Ciganjur. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Sejumlah pakar Indonesia atau lebih dikenal sebagai Indonesianis yang berkumpul di Konferensi Indonesia Update 2015 di Canberra,  Australia, setuju dengan pandangan bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi seharusnya bisa mengelola pemerintahannya dengan lebih baik.

Hari pertama konferensi tahunan yang digelar Australian National University tersebut memang membahas situasi politik dan ekonomi terbaru di Indonesia. Meski banyak pandangan yang bernuansa kritis, ada harapan Jokowi bakal kembali pada karakter awal dan memenuhi janji-janji kampanyenya di tahun kedua pemerintahannya.

Sesi politik dalam konferensi ini dibawakan oleh pakar politik Burhanuddin Muhtadi, dan ditanggapi oleh peneliti ANU, Eve Warburton.  Sedangkan sesi ekonomi disampaikan oleh ekonom Universitas Padjajaran Arief Anshory Yusuf dan ditanggapi Vincent Ashcroft, ekonom Australia yang banyak menangani program AusAid di Indonesia.

"Karakter pemerintahan Jokowi menunjukkan indikasi besarnya pengaruh para pengusaha oligarki, " kata Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparan makalahnya.  Secara khusus dia mengulas peristiwa pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi dan penunjukkan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, awal 2015 lalu.

Menggunakan kerangka teori pakar politik dari Northwestern University, Boston, Jeffrey Winters, Burhanuddin menilai politik Indonesia kini lebih bisa dijelaskan dengan teori oligarki kekuasaan ketimbang teori politik kartel. "Keberadaan oposisi yang kuat di parlemen dan kecilnya koalisi pemerintah, menunjukkan pemerintahan Jokowi bukan kartel," katanya. Namun, beberapa keputusan Jokowi yang kerap dipengaruhi kekuatan politik besar di sekelilingnya seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menunjukkan peran oligarki kekuasaan yang kian besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ini diperparah oleh karakter Jokowi sendiri yang tidak tertarik melakukan reformasi politik mendasar di bidang politik, hukum dan keamanan. Mengutip pakar politik Marcus Mietzner, Burhanuddin menyebut karakter Jokowi sebagai "teknokrat populis yang pragmatis".   

Pengamat politik ANU Eve Warburton setuju dengan pengamatan Burhan. Namun dia menambahkan faktor lemahnya kepemimpinan Jokowi sendiri turut andil dalam banyak blunder di tahun pertama pemerintahannya. "Proses pengambilan keputusan Presiden Jokowi kerap membingungkan, tidak konsisten dan tiba-tiba. Orang-orang di sekelilingnya kerap terkejut dengan keputusan Jokowi yang menunjukkan betapa tidak jelasnya proses pengambilan keputusan di Istana," kata Eve. Dia menyebut proses pengambilan keputusan Jokowi sebagai "black box" yang penuh misteri.

Dari sisi ekonomi, Arief Anshory menyoroti makin kuatnya tendensi proteksionisme dan intervensionis dalam pengelolaan ekonomi Indonesia. Selain itu, dia melihat lemahnya kebijakan ekonomi yang mendorong sektor manufaktur lebih berorientasi ekspor. "Indonesia membutuhkan lebih banyak solusi pembangunan yang berdasarkan mekanisme pasar ketimbang mengharapkan peran negara yang masih belum optimal," kata Arief sembari menunjuk aplikasi Go-Jek sebagai contoh ideal inovasi ekonomi berbasis pasar yang bisa mengangkat sektor informal dan mengurangi pengangguran di kota-kota besar.  

WAHYU DHYATMIKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

7 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

7 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

8 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

9 jam lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.


Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

9 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong berbincang bersama di Kantor Perdana Menteri dalam pertemuan informal pada Kamis, 16 Maret 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.


Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

11 jam lalu

Menkoperek Airlangga Hartarto Airlangga Hartarto menunjukan kepada Presiden Joko Widodo anggaran belanja kementerian yang telah masuk secara digital saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024.  Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.
Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.


Jokowi Siapkan 'Karpet Merah' untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Siapkan 'Karpet Merah' untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Program unggulan yang masuk dalam RKP-RAPBN 2025, termasuk makan siang gratis, itu dapat dieksekusi setelah Prabowo-Gibran dilantik Oktober.