Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Angeline, Pengacara Margriet: Dia Jangan Banyak Bacot!  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Murid SMP Darul Hikam melakukan aksi empati untuk Angeline dan anak-anak lain yang menjadi korban kekerasan di Bandung, 11 Juni 2015. Kematian Angeline menggerakan hati mereka untuk melakukan aksi ini. TEMPO/Prima Mulia
Murid SMP Darul Hikam melakukan aksi empati untuk Angeline dan anak-anak lain yang menjadi korban kekerasan di Bandung, 11 Juni 2015. Kematian Angeline menggerakan hati mereka untuk melakukan aksi ini. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CODenpasar - Pengacara ibu angkat Angeline—Margriet Christina Megawe, Dian Pongkor, mengatakan keterangan kliennya kepada polisi dan publik tak pernah berubah. Pernyataan ini disampaikan Dian menjawab anggapan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Siti Sapurah, atau biasa disapa Ipung.

“Bilang ke dia jangan banyak bacot!” ucap Dian saat dihubungi Tempo, Minggu, 28 Juni 2015. Menurut Dian, pernyataan Ipung hanya mengada-ada tanpa bukti yang jelas.

Ipung berujar, Margriet yang kini menjadi tersangka utama pembunuhan Angeline sekaligus tersangka penelantaran anak telah memberikan keterangan berbeda dalam berita acara pemeriksaan dan selebaran kronologi saat Angeline dilaporkan hilang.

Di dalam selebaran tertulis Angeline terakhir tampak bermain di halaman rumah, sementara ibunya berada di dalam. Saat si ibu pergi mencarinya di luar, Angeline telah menghilang.

Sedangkan pernyataan Margriet di dalam BAP adalah Margriet terakhir melihat Angeline merogoh tasnya untuk mengambil pensil yang hendak dipinjam Agustinus Tai. Setelah beberapa saat tak kembali, Margriet mencari Angeline ke mana-mana, termasuk menanyakan di mana keberadaan Angeline kepada Agus.

Saat itu, Agustinus yang berdiri di depan kamarnya sendiri mengaku Angeline telah memberikan pensil kepadanya dan tak tahu di mana bocah 8 tahun itu berada. Margriet, yang seharian kelimpungan mencari Angeline, baru sempat melapor ke polisi pada malam hari.

Dian Pongkor menjelaskan kronologi yang ada pada selebaran itu memang tidak sedetail berita acara pemeriksaan polisi. Menurut dia, sejak Angeline dikabarkan hilang sampai ditemukan dalam keadaan meninggal, keterangan Margriet selalu konsisten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat kejadian, 16 Mei 2015, Dian Pongkor menjelaskan, Angeline sedang bermain dengan hewan peliharaannya di halaman rumah. Setelah itu, Angeline lari menuju kamar Margriet dan merogoh tas sekolahnya untuk mengambil pensil.

Saat ditanya Margriet, Angeline menjawab sedang mengambil pensil karena hendak dipinjam Agustinus Tai. Setengah jam kemudian, Margriet memanggil Angeline. Karena tidak ada jawaban, Margriet keluar dan berdiri di depan kamarnya.

Margriet saat itu melihat penghuni kos hendak berangkat kerja dan membuka pagar rumah. "Mungkin saja, saat anak kos membuka pagar, Angeline bermain keluar, karena dia penyayang binatang,” tutur Dian Pongkor. Setelah ke mana-mana mencari Angeline tapi tak juga ditemukan, Margriet panik sehingga baru melapor ke polisi pada malam harinya.

Dian Pongkor mewanti-wanti Ipung agar tak berasumsi dalam kasus ini. “Kalau menduga-duga, lebih baik tunggu sidang,” katanya. Sebab, menurut Dion, apa yang dikatakan Margriet relevan dan sudah ada detailnya di BAP. “Kalau menduga-duga terus, si Ipung suruh jadi polisi aja, deh.”

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

10 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

1 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

1 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

3 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.